Audy Joinaldy Ungkap Cita-citanya sebagai Wagub, Sumbar jadi Pusat Konservasi Satwa Terbanyak di Indonesia

PEMBUKAAN— Wagub Sumbar Audy Joinaldy, saat membuka acara talkshow, pameran foto dan peluncuran buku konflik manusia - harimau, dengan tajuk “Nagari Ramah Harimau” di Padang, Kamis (13/1).

PADANG, METRO–Kaya akan keanekaragaman satwa liar yang langka hingga endemik, Provinsi Su­matera Barat (Sumbar) berpotensi menjadi daerah pusat konservasi satwa terbanyak di Indonesia.  Saat ini, Sumbar menjadi satu-satunya daerah yang memiliki pusat konservasi Harimau Sumatra di Indonesia yang berada di Kabupaten Dharmasraya.

“Masih banyak potensi konservasi lainnya seperti murai batu, rusa dan hewan endemik di Kepulauan Mentawai,” ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Audy Joinaldy, saat membuka a­cara talkshow, pameran foto dan peluncuran buku konflik manusia – harimau, dengan tajuk “Nagari Ramah Harimau” di Padang, Kamis (13/1).

“Terus terang saya baru tahu kalau Sumbar punya pusat konservasi Harimau Su­matra dan menjadi satu-satunya di Indonesia. Banyak masyarakat yang mungkin belum tahu, ini suatu potensi,” kata Audy.

“Cita-cita saya Sumbar bisa jadi pusat konservasi hewan terbanyak di Indonesia. Saya yakin bisa, karena keanegaragamannya luar biasa. Ditambah lagi kita punya empat hewan endemik di Ke­pulauan Mentawai,” tambah Audy.

Beberapa konservasi lain yang bisa dibuat di Sumbar menurut Audy adalah konservasi burung murai batu atau kucica hutan (copsychus malabaricus). Meskipun tidak termasuk kedalam satwa yang dilindungi, namun populasi­nya banyak di Sumbar dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Oleh sebab itu, Audy berharap dukungan dari seluruh pihak untuk ikut menjaga kelestarian alam. Pada akhirnya juga bisa menjadi ekowisata dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lokal tanpa harus merusak ekosistem dan habitat satwa.

Selain itu, khusus untuk Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRH­SD) di Dharmasraya, juga potensial untuk pengembangan wisata minat khusus eco edu tourism. Terutama tentang bagaimana mengenalkan segala hal tentang harimau sumatra kepada kalangan remaja dan mahasiswa.

Turut hadir dalam kegiatan yang digelar oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar ini dian­taranya Sekretaris Dirjen KSDAE Kementerian LHK, Suharyono, Bupati Padang Pa­riaman Suhatri Bur, Wabup Pasaman Sabar HS, Kadis Kehutanan Sumbar Yozarwardi, Kadis peternakan Erinaldi serta akademisi dari Universitas Andalas (Unand).(fan)

Exit mobile version