Banjir Berulang, Normalisasi Sungai Harus Dilakukan

LIMAPULUH KOTA, METRO – Banjir akibat meluapnya Batang Sinamar di Jorong Subarang, Nagari Taram, Kecamatan Harau, terus terjadi setiap tahun. Ratusan rumah penduduk terendam. Hektaran sawah, kebun dan kolom ikan milik masyarakat terendam.
Kerugian akibat dampak banjir dialami masyarakat hingga miliaran rupiah. Bila ini terus terjadi dan tanpa ada solusi yang kongkrit, bisa dipastikan masyarakat akan terus mengalami kerugian terus menerus setiap tahunnya.
”Memang banjir disini akibat luapan sungai, ini banjir kiriman. Akibatnya ada 225 KK masyarakat kita mengungsi dan 95 persennya adalah masyarakat Jorong Subarang. 250 haktare sawah dan kebun terendam dan kolom ikan sekitar 3 hektare, kemudian bendungan juga roboh,” sebut Walinagari Taram, Defrianto kepada wartawan.
Kini Camat Harau Andri Yasmen, pasca banjir akan mengusulkan kepada Balai Sungai Wilayah Sumbar untuk dilakukan normalisasi sungai. Kemudian camat menyebut, disamping normalisasi sungai juga harus dilakukan penghijauan dikawasan hulu sungai.
”Memang banjir terus terjadi setiap tahun. Terutama saat hujan deras sehingga batang Sinamar tidak bisa menampung besarnya jumlah debit air sehingga meluap ke permukiman warga. Maka kita akan mengusulkan kepada Balai Wilayah Sungai untuk dilakukan normalisasi sungai dan juga penghijauan,” sebut Camat Harau Andri Yasmen.
Camat juga telah mengusulkan normalisasi Batang Sinamar di Nagari Batu Balang, kemudian Normalisasi Batang Bungo di Jorong Bulu Kasok, Nagari Sarilamak. “Yang sudah kita usulkan baru-baru ini ada dua. Dan kedepan kita akan kembali mengusulkan normalisasi Batang Sinamar di Jorong Subarang,” jelas Camat.
Pengungsi Pulang ke Rumah
Dikatakan Camat, pengungsi Terdampak Banjir di Jorong Subarang, Nagari Taram, sejak Selasa kemarin sudah kembali kerumah masing-masing. Kemudian masyarakat juga sudah membersihkan sisa dampak banjir.
”Pengungsi dampak banjir sudah kembali kerumah masing-masing. Ada selama 3 hari sejak Sabtu-Selasa (3-6/11). Kondisi air Batang Sinamar juga sudah surut. Namun kita tetap waspada karena hujan masih saja turun,” sebut Andri Yasmen. (us)

Exit mobile version