Bank Sampah Kampung KB Bangau Putih Diresmikan

PADANG, METRO – Kepala BKKBN Sumbar H Syahruddin SH MSi membuka kegiatan Permodelan Sistem Dinamis Pengelolaan Sampah (Bank Sampah) sekaligus penandatanganan MoU kerjasama pengelolaan Bank Sampah, di Kampuang KB Bangau Putih Parupuk Tabing Padang, Selasa (6/11). Kegiatan itu dihadiri Ketua Pusat Penelitian Studi Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Negeri Padang, Dr Endang Dewata.
“Saya menilai kegiatan ini sangat penting dan strategis sekali untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kampung KB Kelurahan Parupuk Tabing terhadap pembangunan berwawasan kependudukan sebagai salah satu upaya untuk mensejahterakan masyarakat khususnya di wilayah Kampung KB ini.Sehingga saya harapkan pelaksanaan kegiatan ini dapat menekankan kepada peningkatan komitmen bersama untuk terselenggaranya Model Solusi Strategis dampak kependudukan di Kampung KB, karena secara konsep, Kampung KB adalah bentuk miniatur Program KKBPK secara keseluruhan,” ujar Syahruddin.
Dikatakan, masalah kependudukan secara umum pada hakekatnya menyakut tiga aspek, yaitu kuantitas, aspek kualitas dan aspek mobilitas. Namun saat ini masalah tersebut agak meluas sampai pada aspek pencatatan bahkan sampai pada masalah penggunaan data kependudukan bagi kepentingan Pembangunan . Saat ini dari aspek kuantitas, Sumbar memiliki jumlah penduduk sebesar 5.259.528 jiwa Tahun 2016. Berdasarkan data BPS Sumbar dalam angka tahun 2017 dengan Kepadatan penduduk 124,35 jiwa per km dan Laju pertumbuhan penduduk 1,22 persen. Sedangkan jumlah penduduk Kota Padang 2016 mencapai 914.968 jiwa, 17,40 persen dari seluruh penduduk Sumbar dengan kepadatan penduduk 1.316,58 perkm persegi dan luas wilayah 694,96 km persegi.
Sementara,soal kependudukan berdampak luas dengan bidang pembangunan, sosial, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, serta daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. Sementara pembangunan yang dilaksanakan dapat memberikan dampak pada dinamika kependudukan yang terjadi. Salah satu upaya mengatasi dan mengendalikan dampak kependudukan adalah dengan melakukan analisis dampak kependudukan.
Hasil analisis dampak kependudukan dapat digunakan sebagai dasar perbaikan atau pengembangan kebijakan dan program pembangunan menuju keseimbangan antara penduduk lingkungan, perkembangan keadaan sosial ekonomi, pertahanan dan keamanan. Hasil analisis isu dampak kependudukan, hendaknya dapat ditindak lanjuti dengan implementasi model solusi strategis dampak kependudukan. Selain itu,implementasi model solusi strategis dampak kependudukan dapat muncul dari tuntutan kebutuhan program dan kebijakan pembangunan, atau dari hasil rekomendasi penelitian/ kajian.
Untuk di Kampung KB Bangau putih ini telah diimplementasikan Model Solusi strategis Analisis Dampak Kependudukan, berupa Bank Sampah. Kehadiran Bank Sampah di Kampung KB ini diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pengetahuan dan mainset masyarakat akan kebersihan lingkungannya.
“Bank Sampah ini akan diserahkan keberlanjutannya kepada masyarakat di Kampung KB, melalui struktur Bank Sampah. Tentunya hal ini perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah seperti Pak Camat, Pak Lurah, lintas sektor, tokoh masayarakat dalam pengembangan model solusi strategis Bank Sampah ini,” ujar Syahruddin. (boy)

Exit mobile version