PESSEL, METRO – Masyarakat yang bermukim di Kampung Kayu Gadang Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan mulai terusik dengan keberadaan aktivitas tambang galian C, yang mengunakan alat berat eskavator untuk mengeruk material galian C di lokasi tersebut. Selain itu aktivitas tambang galian itu meresahkan masyarakat terutama ancama kerusakan sarana jalan dan lingkungan.
Berdasarkan informasi dihimpun di bawah, keberadaan tambang galian C itu sudah berjalan beberapa hari ini. Dan, setiap hari 10 – 20 dumtruk mondar – mandir membawa material galian C. Lalu lalang truk yang bermuatan material tambang galian C tersebut yang membuat masyarakat resah.
“Kita berharap pihak terkait bisa segera turun ke bawah ke lokasi tambang galian C. Dan, segera menindaklanjuti galian C itu,” ujar salah seorang warga tidak mau disebutkan namanya.
Menurut warga, aktivitas lalu lalangnya puluhan truk bermuatan material galian C tersebut dikhawatirkan akan merusak sarana jalan, yang setiap dilalui truk tersebut. Selain itu masyarakat juga khawatir aktivitas galian C tersebut akan merusak lingkungan. Sehingga mengancam kehidupan masyarakat yang bermukim di sekitar galian C itu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran ( Pol PP dan Damkar) Pessel Dailipal ketika dikonfirmasikan, Minggu (4/11) mengatakan, benar adanya informasi tambang galian C di Kecamatan Sutera. Pihaknya segera akan turun ke bawah secepatnya mencari informasi dari masyarakat. Apakah, ada izin atau tidak.
”Jika itu tidak ada izin, maka galian C tersebut segera akan kita hentikan,” tegas Dailipal.
Dikatakan, setiap penambang harus mempunyai izin resmi dari dinas terkait. Jika memang tidak ada izin maka tetap Pol PP dan Damkar Pessel akan menghentikan. Maka, diharapkan kepada para pemilik tambang bisa mengikuti aturan yang ada telah ditentukan.
”Kita akan mengecek keberadaan tambang galian C tersebut di Kampung Kayu Gadang Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan mulai terusik dengan keberadaan aktifitas galian C yang mengunakan alat berat eskavator,” ujar Dalipal.
Dailipal berharap kerjasama dari masyarakat untuk memberikan informasi jika ada aktifitas galian C di wilayahnya, yang diduga tidak ada izin agar segera ditindak lanjuti. (rio)


















