PADANG, METRO – Hujan lebat yang melanda Kota Padang pekan lalu, membuat banjir melanda tujuh kecamatan di Kota Padang. Banjir terparah terjadi, Jumat malam (2/11) di kawasan Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara dan Kecamatan Lubuk Kilangan.
Luapan air sungai di Banda Bakali menghantam rumah warga yang berada di pinggir sungai. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan Aktivis Perempuan, Edriana, SH, MA.
Sebagai seorang aktivis, mengetahui informasi terjadinya banjir di kawasan Alai Parak Kopi malam itu, membuat dirinya tidak bisa tidur nyenyak. Dengan spontanitas, Edriana dengan pakaian seadanya melekat di badan, langsung menuju lokasi banjir.
Banjir malam itu membuat rumah warga digenangi air dan lumpur yang dibawa aliran sungai Banda Bakali. Dalam kondisi masih hujan malam itu, dirinya mengunjungi beberapa rumah warga yang terkena dampak banjir menemui pihak lurah dan warga malam itu.
Dirinya bersama tim langsung membantu warga mengevakuasi dan menyelamatkan barang-barang rumah warga. Hadir pada kesempatan itu, Lurah Alai Parak Kopi, Drs Agustinus, SM, MM, Ketua PKK Kelurahan Alai Parak Kopi, Widra Yenni dan Ketua LPM , Januir serta RT, RW dan pemuka masyarakat.
Edriana bersama tim, lurah, PKK dan LPM serta warga bahu membahu membersihkan lumpur di rumah warga. Tidak hanya itu, Edriana secara spontan memberikan bantuan makanan dan air mineral malam itu.
Peristiwa banjir di kawasan tersebut terjadi akibat sarana drainase di kawasan tersebut sangat kecil dan tidak mampu menampung debit air yang cukup besar akibat hujan. Apalagi sungai di Banda Bakali juga meluap malam itu. Alumni SMAN 2 Padang ini berharap, agar Pemko Padang dapat memperbaiki saluran drainase di kawasan Alai Parak Kopi.
“Kita berharap peristiwa banjir ini dapat menjadi perhatian Pemko Padang agar memperbaiki seluruh saluran drainase yang ada di Kota Padang. Memang saat ini sebagian drainase sudah diperbaiki. Namun, perbaikannya masih di pusat kota. Kita berharap juga perbaikan drainase ini juga dapat menyentuh drainase yang berada di dekat pemukiman warga,” harapnya.
Lurah Alai Parak Kopi, Drs Agustinus didampingi Ketua PKK Kelurahan Alai Parak Kopi, Widra Yenni menyebutkan, di kawasan RFT 03, dekat rel Banda Bakali, terdapat tujuh rumah yang terkena dampak banjir malam itu. “Rumah warga yang terkena dampak banjir tersebut, yakni, rumah Dewi Murni, Yenni Salman, Des Salman, Ujang Tempe, Susi Incek, Susi dan Suryati Abdullah,” ungkapnya.
Sementara, dari data yang berhasil dihimpun kelurahan, dampak rumah warga yang terkena banjir malam itu, sebanyak 190 rumah, terdiri dari 60 rumah di RT 03, 80 rumah di RT 02, dan 50 rumah di RT 01.
Pihak kelurahan saat ini telah membentuk posko bencana banjir di Alai Parak Kopi dan terus menghimpun bantuan dari berbagai kalanngan. Hingga Minggu (4/11) bantuan logistik sudah mulai berdatangan dari pemerintah daerah, baik itu dari BPBD Sumbar, Dinas Sosial Kota Padang dan Dinas PUPR Kota Padang serta tokoh masyarakat. (fan)