Perbaikan Jalan Ditargetkan Tuntas H-3
Seluruh perbaikan jalan yang akan dilalui pebalap Tour de Singkarak (TdS) 2018, akan tuntas pada H-3, jelang pelaksanaan iven balap sepeda internasional yang berlangsung 3-11 November 2018.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit saat memimpin rapat kordinasi (rakor) finalisasi persiapan TdS ke-10 ini, Kamis (25/10) di Hotel Bumi Minang.
Hadir pada rakor pematangan TdS 2018 tersebut, Staf Ahli Bidang Multikultural, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Esti Reko Astuti, OPD di lingkungan Pemprov Sumbar, utusan dan perwakilan 16 kabupaten kota penyelenggara TdS 2018 serta Forkopimda Sumbar dan stakeholder serta mitra usaha.
Pada kesempatan itu, Nasrul Abit meminta pertanggungjawaban seluruh OPD terkait Provinsi Sumbar dan kabupaten kota serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Wilayah Sumbar, terkait persiapan perbaikan jalur yang akan dilalui pebalap dalam setiap Etape TdS 2018.
Penyampaian utusan masing-masing pemerintah kabupaten kota, terungkap masih ada beberapa jalan, kabupaten kota, provinsi dan nasional yang masih rusak dan dalam perbaikan. Seperti di Kabupaten Sijunjung, jalan nasional yang berada di kawasan Tanjung Lolo, Takung dan Sibusuk masih belum diperbaiki.
Di Kota Sawahlunto, juga terungkap jalan di Muaro Kalaban masih berlubang dan perlu diperbaiki. Sementara, di Kabupaten Dharmasraya, masih terdapat 53 titik jalan nasional, provinsi dan kabupaten yang masih rusak. Di Kabupaten Solok, persiapan lokasi start di dermaga saat ini, sedang berlangsung proses penimbunan di lokasi parkir dermaga. Sementara, untuk jalur etape 8 saat ini ada 8 kilometer jalan yang dilakukan proses tambal sulam. Ditargetkan dalam seminggu ini selesai pengerjaannya.
Di Kabupaten Tanahdatar, di jalur di Tanjung Baru, dilakukan perbaikan jalan sepanjang tiga kilometer. Sementara di Kabupaten Agam, jalur provinsi perbatasan Baso-Batusangkar masih banyak yang berlobang. Di kawasan Kelok 44, medan yang dilalui etape 4, cuaca ekstrim saat ini dikuatirkan potensi longsor. Diharapkan dijalur ini disiagakan alat-alat berat. Sementara di kelok 12 Kelok 44 ada material yang menumpuk yang akan dibersihkan.
Di Kabupaten Limapuluh Kota, jalur etape 5, jalan kabupaten juga masih ada berlobang. Dua hari ke depan ditargetkan pengerjaan perbaikan jalan ini dapat selesai. Sementara di Kota Payalumbuh, jalan provinsi di Lingkar Utara, sepanjang empat kilometer masih rusak. Kerusakan jalan juga terdapat di Jalan Akabiluru-Piladang.
Sementara, di Kota Solok, jalannya sedang proses pengaspalan. Yang terparah di Kabupaten Solsel. Kondisi jalan masih rusak 25 persen, yakni sepanjang 58 kilometer. Selain itu, jalur di perbatasan Solsel menuju Danau Kembar belum ada tanda-tanda perbaikan jalan. Padahal kerusakan jalan di kawasan itu mencapai 40 persen.
Khusus di Kabupaten Solsel, pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II, Wilayah Sumbar, Efrizon mengakui, sangat riskan untuk memperbaikinya. Karena tantangannya, selain intensitas hujan yang tinggi, juga disebabkan karena adanya aktivitas pertambangan di sana. Pihak Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II, Wilayah Sumbar meminta agar pengerjaan perbaikan jalan dilaksanakan sampai 8 November 2018, sebelum dilaksanakannya jadwal etape TdS di Solsel, 10 November 2018.
Nasrul Abit mengingatkan, bahwa kesiapan jalan sangat penting dalam persiapan TdS ini. Karena itu, seluruh daerah agar melakukan kordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Sumbar dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II, Wilayah Sumbar, agar perbaikan jalan ini dapat tuntas H-3 nantinya.
Ajak Masyarakat Meriahkan TdS
Nasrul Abit juga mengimbau seluruh kabupaten kota, agar memeriahkan TdS 2018 ini dengan mengajak seluruh masyarakat untuk keluar ke jalan menyaksikan ivent internasional ini. Promosi harus digencarkan di seluruh daerah. Jangan sampai TdS ini makin lama makin melemah. Karena untuk meraih iven promosi internasional ini tidak gampang. Jangan melihat apa yang didapatkan dari TdS ini. Tapi iven ini merupakan bagian dari promosi untuk menarik wisatawan datang ke Sumbar.
Staf Ahli Bidang Multikultural, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Esti Reko Astuti mengatakan, TdS yang sudah 10 kali dilaksanakan, masuk dalam Calendar of Event Wonderful Kemenpar RI. Pelaksanaan TdS harus memiliki kultural dengan mempertahankan konten lokal dan creative value. Tahun ini, TdS melibatkan 21 tim dari 26 negara dan enam tim nasional. Dari data Kemenpar RI, TdS berhasil menghadirkan penonton terbesar kelima dari seluruh penyelenggaran iven tour balap sepeda dunia. Yakni, mencapai 550 ribu penonton.
Kemenpar RI menurutnya berusaha mendukung TdS dengan melakukan pendampingan profesionalitas dan promosi media dan iven. “Dari evaluasi catatan penyelenggaraan TdS tahun lalu, penilaian penyelenggaran iven ini meraih level good. Di atas level good ada excellent,” ungkapnya.
TdS merupakan pioner dan pertama dalam penyelenggaraan tour balap sepeda dunia di Indonesia. Iven ini membuat daerah lain banyak belajar ke Sumbar dan ingin menyonteknya. “Contohnya Tour de Bayuwangi. Meski hanya di tingkat kabupaten, namun, iven ini mampu meraih nilai excellent. Seharusnya TdS mampu meraih nilai excellent tahun ini,” harapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian mengatakan, TdS 2018 terdiri dari 8 etape melewati 16 kabupaten kota, dengan garis star dimulai dari Bukittinggi dan finish di Pariaman. Hasil pengecekan terakhir, kondisi jalan sudah 90 persen siap dilalui pebalap. Dinas PUPR Provinsi Sumbar dan kabupaten kota serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II, Wilayah Sumbar menyatakan komitmen dukungan untuk perbaikan jalan.
Terkait pengamanan, pihak Polda Sumbar, telah menginstruksikan seluruh Kabag Ops Polres masing-masing untuk menyiapkan personil pengamanan. Termasuk pengamanan di setiap persimpangan jalan, yang melibatkan selain Polri juga Sat Pol PP dan Kodim. (adv)















