Randang ASN Payakumbuh Berkurban, Mulai Didistribusikan

LEPAS—Wakil Wali Kota Payakumbuh melepas pendistribusian rendang ASN berkurban.

PAYAKUMBUH, METRO–Pemerintah Kota Pa­yakumbuh mendis­tri­bu­sikan daging kurban yang telah diolah menjadi Ran­dang jadi dalam kemasan melalui gerakan Aparatur Sipil Negara (ASN) ber­kurban pada hari raya Idul Adha 1442 H-2021 M.

Penyerahan 244 pcs Randang ukuran 250 gram tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Erwin Yunaz sela­ku Ketua Panitia Gerakan ASN Payakumbuh Ber­kur­ban bersama pantia dan peserta seperti Kepala Di­nas Tenaga Kerja Dan Pe­rin­dustrian Yunida Fatwa, Kepala Dinas Parisiwata Pemuda dan Olahraga Des­mon Corina, serta Ka­bag Kesra Ul Fakhri, serta kabag, camat, kasubag, dan lurah di Aula Disna­kerin, Senin (26/7).

Kabag Kesra Ul Fakhri memaparkan jumlah pe­serta ASN berkurban ta­hun ini sebanyak 28 orang dengan jumlah sapi 4 ekor jenis PO jantan. Penyem­belihan dilakukan pada hari tasyrik pertama di rumah potong hewan (RPH).

Kemudian daging se­gar dibagikan untuk 190 kupon yang sasaran uta­manya petugas kebersihan kelurahan, tenaga kea­manan di balaikota dan pos-pos rumah dinas, clea­ning service, dan petugas pengolahan di RPH.

“Dagingnya selu­ruhnya terbagi habis sampai sore, selanjutnya pengolahan di RPH pada hari H diambil daging padatnya diolah jadi Randang sebanyak 110 kg, karena kadar airnya berkurang, saat ditimbang lagi di Sentra IKM beratnya menjadi 105Kg,” kata Ul Fakhri.

Ul Fakhri juga mema­parkan daging kurban itu diolah menjadi randang sebanyak 244 pcs dengan berat 250 gram per pcs, dan masing-masing peser­ta menerma 5 pcs, artinya 140 pcs.

“Sisanya, daging kur­ban yang sudah jadi ini dititipkan ke dinas sosial untuk didistribusikan ke­pada masyarakat miskin dan warga terdampak ben­cana,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz me­nyampaikan kepedulian ASN dalam berkurban a­da­lah energi yang besar untuk berkegiatan sosial keagamaan. Dijelaskannya bila saja seluruh ASN di Payakumbuh berbuat se­perti ini, maka bisa diba­yang­kan berapa banyak hasilnya, pasti lebih ba­nyak Randang yang bisa dikelola dan ditampung untuk kegiatan sosial.

“Sebaiknya ini menjadi gerakan besar, wujud ke­taatan dan keyakinan diri bahwa yang dikorbankan adalah dari kita untuk kita. Kurban untuk sosial umat, dari pemerintah kepada masyarakat. Kedepan kita ingin bagaimana ada ta­bungan kurban agar kita bisa melaksanakan kegia­tan ini dengan lebih besar. Kita tidak me­ngisti­me­wa­kan tiap orang yang ikut, namun secara pribadi ter­panggil untuk berkontribusi lebih demi kemaslahatan bersama,” ungkapnya. (uus)

Exit mobile version