TPAKD Hadir di Kabupaten Kota se-Sumbar, Tingkatkan Literasi Warga Terhadap Produk Lembaga Keuangan

KUKUHKAN—Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengukuhkan TPAKD untuk 19 kabupaten dan kota di Sumbar, Senin (26/7) di Auditorium Gubernuran.

PADANG, METRO–Gubenur Sumatera Ba­rat (Sumbar) Mahyeldi An­sharullah mengukuhkan Tim Percepatan Akses Ke­uangan Daerah (TPAKD) untuk 19 kabupaten dan kota di Sumbar, Senin (26/7) di Auditorium Guber­nuran.

Hadirnya TPAKD ini bertujuan untuk mening­katkan pemahaman ma­syarakat terhadap produk lembaga keuangan guna memperkuat modal.

“Terbentuknya TPAKD di seluruh daerah di Sum­bar akan meningkatkan literasi dan pemahaman serta akses masyarakat. Termasuk pelaku usaha mikro pada lembaga ke­uangan. Sehingga bisa mem­bantu meningkatkan kesejahteraan,” kata Mah­yeldi.

Ia mengatakan itu saat pengukuhan TPAKD dan peluncuran produk keua­ngan “Marandang” Bank Nagari di Auditorium Gu­bernuran.

Dengan dikukuhkannya TPAKD di seluruh daerah itu, Sumbar masuk 10 pro­vinsi tercepat dalam pe­laksanaannya di Indonesia. Diharapkan TPAKD bisa segera menjalankan fungsinya, sehingga makin banyak masyarakat yang bisa mengakses permo­dalan.

Potensi yang ada di Sumbar sangat banyak seperti di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, songket tenun, kuliner dan banyak usaha super mikro. Selama ini belum semua yang punya akses ke lembaga keua­ngan.

Keterbatasan akses itu sebagian karena tidak me­miliki pemahaman cara mengakses produk di lem­baga keuangan. Dengan adanya TPAKD diharapkan bisa menjadi solusi.

Sementara itu Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumbar, Yusri mengatakan ter­ben­tuknya TPAKD di semua daerah itu tidak lepas dari upaya dan dukungan Gu­bernur, Bupati dan Wali Kota se-Sumbar. “Kami sangat mengapresiasi ke­pedulian kepala daerah ini,” katanya.

Ia optimis TPAKD bisa menjadi ajang secara ber­sama-sama untuk men­dorong perekonomian da­erah menjadi lebih baik. Di masa pandemi Covid-19 ini, perlu ide dan kreatifitas untuk mendorong pereko­nomian agar bisa terus berkembang.  “Dalam TPA­KD kita bisa merumuskan dan mendiskusikan ide-ide untuk mendorong pereko­nomian rakyat itu,” kata­nya.

Berdasarkan data sur­vei 2019, tingkat literasi masyarakat Sumbar ter­hadap jasa keuangan formal baru 34,55 persen. Sementara tingkat inklusi 66,75 persen atau masih di bawah nasional.  “Dengan adanya TPAKD diharapkan target literasi dan inklusi hingga 90 persen yang dicanangkan Presiden Joko Widodo bisa tercapai,” katanya.

Dasar kerja TPAKD nan­tinya adalah potensi yang ada di masing-masing daerah. Sehingga perkem­bangannya bisa lebih ce­pat.

Ikut hadir pada acara terebut  Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sum­bar, Direktur Utama Bank Nagari, Kepala Kantor Dit­jen Perbendaharaan Ke­men­trian Keuangan, Plt Sekda Sumbar, bupati wali kota se-Sumbar dan pengu­rus TPAKD.(fan)

Exit mobile version