Edriana Respons Positif 4 Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Sumbar

PADANG, METRO–Masih ingat dengan sosok Edriana SH MA. Aktifis perempuan enerjik ini tahun 2018-2019 menapak jalan di Ranah Minang sebagai caleg DPR RI dari Partai Gerindra. Namun visi-misinya untuk berjuang dari dalam, bagi kepentingan perempuan belum kesampaian.

Kemudian Edriana yang berpengalaman sebagai ‘gender specialist’ di organisasi internasional itu, berkeinginan menjadi Gubernur Sumbar. Ia rajin menjalin komunikasi politik dengan masyarakat dan partai politik di Sumbar. Namun, pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal Maret 2020, kembali membuat Edriana tidak bisa berbuat banyak untuk sosialisasi.

“Saya Edriana dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih kepada ninik mamak, bundo kanduang, karib kerabat, sanak-saudara. Tidak lupa yang terkasih Sahabat Edriana, yang telah mendukung saya selama proses maju sebagai Bakal Calon Gubernur Sumbar pada Pilkada tahun 2020,” ujar Edriana, Senin (7/9/2020).

“Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas dukungan, membantu mengurus semua persiapan, melapangkan jalan ketika ikut mendaftar ke semua partai politik, serta ikut mengantarkan saya ketika mendaftar dan bersilaturrahmi dengan warga,” tuturnya.

Namun, lanjut Edriana, sejak pandemi covid 19, dari Januari diikuti lockdown sejak bulan Maret, saya praktis tidak bisa pulang ke Padang untuk mengurus masalah pencalonan.

“Begitupun di Jakarta, saya sangat mematuhi protokol covid yang membatasi ruang gerak dan upaya saya melanjutkan proses sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Barat,” ujar pendiri Women Research Institute (WRI, lembaga riset hak-hak perempuan yang berhubungan dengan kebijakan publik) itu.

Seperti diketahui empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar secara resmi sudah mendaftar ke KPU Sumbar.

Tidak lupa Edriana mengucapkan selamat kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar yang siap berkompetisi hingga hari pencoblosan Rabu, 9 Desember 2020 mendatang. “Saya percaya rakyat Sumatera Barat telah sangat arif dan dewasa dalam menjatuhkan pilihannya. Saya mohon maaf belum dapat memenuhi amanat banyak pihak yang menghendaki saya maju mewakili para perempuan, Bundo Kanduang, dalam Pilkada tahun 2020 ini,” ungkapnya dengan nada berat.

Edriana menitip pesan yang tak lain adalah amanah dari para perempuan, yakni masalah pencegahan dan pemulihan bagi perempuan korban kekerasan, mengingat masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di ranah Minang.
Dampak ekonomi dari pandemi juga membuat banyak sekali perempuan yang kehilangan mata pencahariannya, maka kami berharap agar diberikan kesempatan dan perbaikan ekonomi perempuan. Perempuan adalah pelaku ekonomi, faktanya 60% pelaku UMKM adalah perempuan.

“Angka stunting (anak tumbuh kembang tidak sesuai usianya) yang sangat tinggi di Sumbar, bahkan melebihi angka nasional, maka harapan kami agar program peningkatan gizi anak dan sanitasi yang bersih menjadi prioritas,” ujarnya menompang harapan.

Kemudian peningkatan partisipasi politik perempuan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat menjadi agenda bersama dalam program pembangunan di Sumbar.

Semoga para calon bertarung secara fair, tetap mengedepankan prinsip- prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat sebagai prinsip ajaran berdemokrasi dari Ninik Mamak. Prinsip yang telah dibingkai dalam sistem pemilihan modern seperti Pilkada itu saya yakin dapat terselenggara dengan damai berkat pengalaman urang awak berdemokrasi.

“Kita semua badunsanak, masyarakat, kaum perempuan akan memilih pemimpin yang “cocok” menjadi gubernur selama lima tahun mendatang. Terima kasih dan Selamat berdemokrasi dengan penuh amanah,” tutup Edriana. (rel)

Exit mobile version