Sumbar Kekurangan Produk Peternakan
PADANG, METRO – Meski dikenal sebagai daerah agrobisnis, namun hingga saat ini Sumatera Barat (Sumbar) masih kekurangan produk peternakan. Untuk memenuhi kebutuhan ayam potong, masih didatangkan dari Medan dan Jawa Barat. Sementara ternak potong seperti sapi “diimpor” dari Lampung dan Pulau Jawa.
“Kalau tak ada sapi masuk dari Lampung, tak ada daging di Pasar Raya Padang,” kata Ketua DPP Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Universitas Andalas (IKA Faterna Unand), Asnel usai dilantik oleh Ketua Harian DPP IKA Unand Surya Tri Harto, Sabtu (28/1) di Balai Kota Padang, kawasan Aiapacah, Kototangah, Padang.
Menurut Asnel yang juga Sekretaris Kota Padang, saat ini, untuk memenuhi kebutuhan hasil ternak di Kota Padang saja sangat sulit. Sekarang, kebutuhan yang terpenuhi baru sekitar 30 persen. Karena itu, DPP IKA Faterna Unand akan berusaha untuk membantu ketersediaan produk peternakan untuk masyarakat Padang dan Sumbar umumnya.
“Kami menyadari hal itu butuh kerja keras. Karena, mayoritas peternak di Kota Padang bukanlah sarjana perternakan. Kami akan berupaya membuat sarjana peternakan bekerja di bidang peternakan. Agar ke depan sarjana peternakan ahli di segala bidang, lebih ahli di bidangnya,” kata Asnel menyinggung anekdot yang melekat ‘sarjana peternakan ahli di segala bidang, kecuali bidangnya sendiri.
Dalam pelantikan yang dihadiri Dekan Faterna Unand Prof James Helliward, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Erinaldi, kepala dinas peternakan kabupaten/kota, dosen, mahasiswa dan alumni itu, Asnel berharap, tamatan Faterna jangan hanya berharap menjadi pegawai negeri atau ASN.
”Semua fresh graduate Faterna harus berpikir untuk memajukan dunia peternakan. Hal inilah yang menjadi pokok utama kepengurusan kali ini. Jangan lagi ke depan, masuk daging beku dari luar negeri. Karena, keamanannya belum bisa dijamin, dan bisa saja berbahaya bagi kesehatan warga,” kata Asnel yang menyinggung ditemukannya 5 ton daging beku asal India di Kota Padang, pekan lalu.
Asnel berharap, DPP IKA Faterna Unand mendapat dukungan semua pihak, baik alumni, dan pemerintahan daerah. ”Kami juga akan membentuk cabang-cabang IKA Faterna Unand di kabupaten/kota untuk meningkatkan produk peternakan. Ini bukan janji-janji, tapi usaha. Organisasi tak akan berjalan kalau tak digerakkan bersama,” kata Asnel yang langsung memimpin rapat kerja pengurus DPP IKA Faterna Unand periode 2016-2020.
Sementara itu Ketua Harian DPP IKA Unand Surya Tri Harto menyambut baik tekad Asnel untuk membantu ketersediaan produk peternakan di Sumbar. Bahkan, dia membawa pesan dari Ketua Umum DPP IKA Unand Asman Abnur yang juga sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN RB) untuk alumni Faterna.
”Saya mendapat amanah untuk menyampaikan, terbentuknya IKA Faterna membuat upaya ke arah pembentukan usaha bidang peternakan. Membuat Sumbar berhasil menjadi swasembada hasil ternak. Kalau ada program yang bersinggungan dengan pemerintah, ketum siap membantu,” sebut Surya yang juga alumni Fakultas Teknik Unand ini.
Dekan Faterna Prof James Helliward menyambut baik tekad ikatan alumni yang mendapat dukungan dari Ketum IKA Unand Asman Abnur. Dia juga sepakat agar semua alumni bersama fakultas terlibat dalam peningkatan populasi ternak potong di Indonesia. Bahkan, Faterna Unand telah ditantang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menyiapkan proposal pengembangan ternak potong di Sumbar.
”Kami dideadline untuk membuatkan proposal pengembangan ternak potong di Sumbar oleh warpres. Nah, kami menantang alumni untuk turut berpartisipasi. Soal proposal itu urusan kampus, namun untuk kerja, adalah untuk kita semua,” kata James yang pernah menjabat Kepala Dinas Pariwisata Sumbar ini. (rvi)