PARIAMAN, METRO–Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Pariaman Yalvi Endri menyatakan besaran dana desa (DD) di Kota Pariaman yang digunakan untuk ketahanan pangan di tingkat desa mencapai Rp8,2 miliar atau 20 persen dari Rp 41 miliar Dana Desa (DD) yang diterima 55 pemerintahan terendah di daerah itu pada 2025.
“Masing-masing pemerintah desa mengalokasikan dana desa untuk ketahanan pangan di desanya berkisar Rp116 juta sampai Rp 197 juta,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Pariaman Yalvi Endri di Pariaman, kemarin.
Dia mengatakan ketahanan pangan yang diterapkan di desa di Pariaman memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki desa masing-masing. Oleh karena itu katanya, desa-desa di Pariaman mengarahkan ketahanan pangannya di berbagai sektor mulai dari pertenakan yaikni sapi, ayam, hingga itik.
Kemudian sektor perikanan budidaya ikan lele, gurame, dan nila. Lalu untuk bidang pertanian dilakukan penanaman padi, jagung serta tanaman holtikultura.
Dia menyampaikan ketahanan pangan di desa saat ini menjadi prioritas pemerintah pusat yang tujuannya tidak saja untuk mewujudkan ketersediaan pangan di desa dan swasembada pangan namun juga meningkatkan perekonomian masyarakat. Pihaknya akan terus mendampingi pemerintah desa dan memantau pelaksanaan anggaran agar DD yang dikucurkan pemerintah pusat dapat tepat sasaran.
Sementara, Pemerintah Kota Pariaman, meminta pemerintah desa di daerah itu untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong guna mendukung program pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Kepada seluruh kepala desa, tingkatkan peluang yang ada, misalnya ada lahan warga yang kosong dan tidak terpakai, bisa kita gunakan untuk menanam jagung dengan cara sederhana tapi jangan sampai merusak lahan tersebut,” kata Pejabat Wali Kota Pariaman Roberia. Ia mengatakan hal tersebut tidak saja untuk mendukung program pemerintah pusat namun juga mendorong optimalisasi potensi lokal guna mewujudkan swasembada pangan. (efa)