Berikan Informasi, Dinsos Pariaman Gelar Sosialisasi dan Rakor LK3

SOSIALISASI— Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Muhamad Roem, menghadiri sosialisasi dan rakor peningkatan peran lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3) di Desa Taluak, Kecamatan Pariaman Selatan.

PARIAMAN, METRO–Dinas Sosial Kota Pariaman, kemarin, gelar sosialisasi dan Rapat Koordinasi (Rakor) peningkatan peran lembaga kkonsultasi kesejahteraan keluarga (LK3) di Desa Taluak, Kecamatan Pariaman Selatan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait capaian pelayanan yang telah di lakukan LK3 selama tahun 2024, serta memformulasikan bentuk koordinasi dengan pemerintah desa/kelurahan, dalam memberikan pelayanan kepada keluarga yang memiliki permasalahan social,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman, Muhamad Roem, kemarin.

Dirinya menegaskan arti penting LK3 sebagai satu sub sistem kelembagaan dibawah koordinasi Dinas Sosial yang memiliki moto teman bicara keluarga, yakni mengembangkan berbagai aktifitas konsultasi dengan keluarga-keluarga yang memiliki masalah sosial dan membutuhkan pendampingan salam menghadapi persoalan yang dihadapi.

“Peran LK3 ini menjadi sangat strategis, terutama bagi keluarga miskin yang sangat dimungkinkan memiliki berbagai masalah dalam menghadapi tekanan kehidupan. Oleh karena itu, pengurus LK3 beserta relawan sosial yang ada, siap membantu menjadi mitra dalam berdiskusi menemukan solusi dari situasi yang ada,” ujarnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh pengurus LK3 Kota Pariaman beserta seluruh perwakilan desa/keluarahan ini, menghadirkan narasumber yang berasal dari Dinas Sosial Provinsi Su­matera Barat serta narasumber ahli lainnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin (Kabid Dayasos FM) Desemrianto menyampaikan bahwa sepanjang ta­hun 2024 ini telah ditangani berbagai kasus oleh LK3 yang dialami oleh keluarga-keluarga miskin di Kota Pa­riaman, terutama yang pa­ling banyak adalah yang ber­kaitan dengan penga­su­­han lansia dan disabilitas.

“Memang dari data yang ada terlihat bahwa keluarga miskin yang memiliki anggota keluarga lanjut usia dan atau disabilitas, cenderung memiliki tekanan sendiri dalam keluarga,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bhwa hal ini disebabkan karena adanya kewajiban untuk memberikan pengasuhan yang baik kepada anggota keluarga dimaksud, akan tetapi di sisi lain juga harus menjalankan pekerjaan serabutan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan keluarga.

“Inilah fenomena yang kadang-kadang menimbulkan tekanan pada keluarga. Kedepan kita berharap setidaknya keberadaan LK3 mampu menjadi teman bagi keluarga untuk berkeluh kesah agar beban yang ada dapat sedikit terangkat,” ucapnya mengakhiri. (efa)

Exit mobile version