PDG.PARIAMAN, METRO–Walinagari Toboh Ketek Muhammad Nasir menyatakan tim Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) UNP bagikan buku saku perlindungan perempuan dan Anak di Nagari Toboh Ketek, Kecamaan Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman.
Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Padang (UNP) kemarin, menutup agenda pengabdian masyarakatnya dengan evaluasi kegiatan, sekaligus membagikan buku saku tentang perlindungan perempuan dan anak di Desa Ramah Perempuan dan Anak Nagari Toboh Ketek Kecamatan Enam Lingkungan Kabupaten Padangpariaman.
Wali Nagari Toboh Ketek Muhammad Nasir menyatakan kegiatan tersebut dibuka oleh Kadis Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Kabupaten Padangpariaman yang diwakili Kabid Edralina, juga dihadiri olehnya.
Dari UNP hadir Ketua tim Erianjoni, juga hadir anggota Fatmariza, yang juga sebagai narasumner, Erniwati,dan Alfajri Yusra, yang kesemuanya tim Dosen dari Fakultas Ilmu Sosial UNP.
Sementara Ketua Tim Pengabmas Perlindungan Perempuan dan Anak LPPM UNP Erianjoni mengatakan sejak tahun 2022, UNP telah melakukan kegiatan pengabdian di dua nagari yakni Nagari Tobok Ketek dan Nagari Pauhkambar, berbagai agenda telah digelar dan sampailah tahun akhir kegiatannya.
Salah satu kegiatan penutup adalah mensosialisasikan dan memberikan buku saku untuk menambah pemahaman bagi kelompok sasaran terkait masalah perlindungan bagi perempuan dan anak, karena kekerasan terhadap perempuan dan anak, terus meningkat di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Padangpariaman, maka salah satu metode yang dilakukan adalah melalui edukasi dan memberikan buku saku untuk masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Anak Edralina mengatakan pihaknya berterimakasih pada tim pengabdian masyarakat UNP dan akan membantu menyebarkan buku saku kepada seluruh nagari di Kabupaten Padangpariaman serta terus berkolaborasi dengan UNP ke depannya, sehingga kerja sama antar steak holder berperan besar menghadapi masalah sosial.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur mulai dari pihak pemerintah nagari, kader kesehatan, tokoh masyarakat, Bamus, Bundo Kanduang dan unsur pemuda. Kegiatan ini mendapat respon dari masyarakat desa dan mengharapkan agar pihak Perguruan Tinggi terus bersinergi dengan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan. (efa)
Komentar