MENTAWAI, METRO–Pj. Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, S.St., Pi., M.Pi., meresmikan Uma Jaraik Sikerei di Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, kemarin. Dalam sambutannya, Pj. Bupati Fernando menyampaikan bahwa Uma akan menjadi pusat pelestarian tradisi, pendidikan budaya, dan kegiatan adat masyarakat Mentawai.
Fernando menegaskan, bahwa pentingnya menjaga warisan budaya di tengah kemajuan zaman.
“Uma ini adalah simbol identitas kita. Mari kita jaga dan lestarikan budaya kita untuk generasi mendatang. Saya berharap dengan adanya Uma Jaraik ini, masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai warisan budaya, serta menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan mengetahui kekayaan budaya Mentawai,” ujar Pj. Bupati Fernando.
Fernando berpesan kepada pemilik sanggar untuk menciptakan inovasi budaya yang mendukung industri pariwisata di Kepulauan Mentawai.
“Kemarin kita telah menyaksikan kolaborasi antara IZI dengan Sanggar Jaraik Sikerei yang menghasilkan tarian kontemporer yang atraktif dan menarik.
Saya membayangkan tarian-tarian ini dapat ditampilkan kepada turis dan menjadi daya tarik tersendiri. Setelah tarian Turuk Laggai, Tari Bujai Lakai diperkenalkan, dengan unsur ini sebagai pertunjukan yang efektif dan bisa dikompetisikan untuk anak-anak di sekolah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Fernando menekankan pentingnya mendidik anak-anak agar kreatif dan inovatif, serta menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata atas kontribusinya dalam menghasilkan karya nyata yang tidak sekadar seremonial.
“Lakukan hal-hal yang dapat memicu aktivitas sanggar agar berfungsi secara optimal, menjadi langkah awal dalam pengembangan budaya lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelestarian tradisi,” tambahnya. (rul)