PDG.PARIAMAN, METRO–Plt. Bupati Padangpariaman Rahmang, menghadiri sekaligus membuka pertemuan diseminasi dan publikasi data stunting tahun 2024. Kegiatan yang merupakan aksi 7 dari 8 aksi konvergensi stunting ini, menekankan pada pengukuran dan publikasi stunting yang merupakan upaya untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan dan nagari.
Plt Bupati Padangpariaman Rahmang menyebutkan bahwa Padangpariaman patut bersyukur, karena angka prevalensi stunting di Padangpariaman berhasil mengalami penurunan signifikan dan konsisten setiap tahunnya, namun begitu tentu tidak perlu merasa puas dulu sebab target angka prevalensi masih jauh dari target nasional yaitu 14 % tahun 2024.
“Kita masih harus terus bekerja keras dan terus pembenahi setiap kelemahan dan kekurangan kita untuk penurunan angka stunting ini, terutama dalam hal supervisi, pelaporan, evaluasi, dan monitoring (SPEM),” ujar Rahmang.
Rahmang membeberkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukan bahwa prevalensi stunting di Indonesia 21,5%, Sumatera Barat 23,6% dan Padangpariaman 19,4%. Jika dibandingkan dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia 21,6% di Sumatera Barat 25,2% dan Padangpariaman sebesar 25%, maka terjadi penurunan prevalensi stunting yang signifikasi di Kabupaten Padangpariaman sebanyak 5,6% di tahun 2023.
Sementara berdasarkan hasil pengukuran balita bulan Agustus tahun 2023 yang inputkan dalam pelaporan e PPBGM diketahui 99,45%. Dengan jumlah balita yang telah diinput sebanyak 27.551 balita dan telah dilakukan pengukuran sebanyak 27.399 dengan jumlah balita stunting yang ditemukan sebanyak 2.783 balita (10,1%).
Terakhir Rahmang menyampaikan bahwa permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintegrasi dengan program lainnya.