Pj Sekda Yaminurizal Dengarkan Penyampaian Pandangan Umum Fraksi, Fraksi Nasdem Sebut Nota Keuangan yang Disampaikan Wako Defisit

RAPAT PARIPURNA— Pj Sekretaris Daerah Kota Pariaman Yaminurizal mengikuti rapat paripurna dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi terhadap nota keuangan wali Kota Pariaman.

PARIAMAN, METRO–Pj Sekretaris Daerah Kota Pariaman Yaminurizal kemarin dengarkan penyampaian pandangan umum fraksi terhadap nota keuangan Walikota Pariaman tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) tahun anggaran 2024 pada Rapat Pari­purna DPRD Kota Pariaman. Rapat paripurna ini, dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Pariaman, Muhajir Muslim, Wakil Ketua DPRD, Riza Saputra, Anggota DPRD Kota Pariaman, perwakilan forkopimda, sekda, asisten, staf ahli, kepala OPD, kabag dan camat se-Kota Pariaman.

Menurut pandangan umum fraksi Demokrat, Harmen Aguslianto mengatakan pada Nota Keuangan Walikota yang disampaikan, bahwa mengalami defisit. “Kami berharap agar defisit tersebut benar-be­nar dapat ditutupi dengan pembiayaan netto yang telah disampaikan oleh sodara PJ Wali kota pada nota Keuangan pada rapat paripurna sebelumnya,” katanya, kemarin.

Fraksi Demokrat juga menyarankan untuk mengelola rancangan Perubahan APBD sesuai metode yang lazim dipergunakan da­lam membuat sebuah perencanaan perubahan anggaran. Dalam perencanaan dan penganggaran harus program- program yang bermafaat dan membantu kebutuhan masya­ra­kat serta bukan hanya me­ru­pakan tugas fungsi pe­rang­kat daerah yang bersangkutan.

Selanjutnya pandangan umum fraksi yang disampaikan Life Iswar dari fraksi Golkar menuturkan bahwa berkaitan dengan Pendapatan Daerah, Apakah semua anggaran perubahan yang diajukan, sudah dapat mengakomu­dir kegiatan-kegiatan yang sifatnya memenuhi kepentingan kesejahteraan ma­sya­rakat. “Kami berharap setelah APBD Perubahan 2024 Pemko Pariaman dapat melaksanakan kegiatan sesegera mungkin, de­ngan tidak mengulur-ulur waktu yang berakibat tidak terlaksananya program-program pembanguan di Kota Pariaman,” terangnya.

Fraksi Bintang Indonesia Raya, Fadhly juga me­ng­ungkapkan bahwa pada perkiraan Retribusi Daerah yang berkurang sebesar Rp. 1.134.461.065 menjadi gambaran kurangnya, kerja keras atau ketegasan OPD yang bersangkutan Oleh karena itu kami berharap eksekutif dan OPD terkait dapat melakukan evaluasi atau inovasi untuk meningkatkan Retribusi Daerah ini. “Kami menegaskan bahwa untuk meningkatkan PAD Kota Pariaman yaitu adanya peningkatan Retribusi Daerah setiap tahunnya yang me­ru­pakan sebagai penunjang kemandirian fisikal daerah,” sebutnya.

Sementara itu, dari frak­si PPP yang disampaikan oleh Ikhwan Idham memandang adanya ketergantungan dana transfer dari pemerintah pusat sangat besar. Hal itu akan sangat berpengaruh pada kemampuan keuangan daerah, maka diperlukan adanya formulasi yang baik agar ketergantungan ter­se­but diimbangi dengan pe­ningkatan pendapatan asli daerah.

“Fraksi PPP juga mengingatkan waktu yang tersedia untuk mengimplementasikan program dan kegiatan yang di usulkan pada perubahan anggaran waktunya relative sempit sebaiknya belanja yang dilakukan bersifat wajib dan urgent,” jelasnya.

Faksi Keadilan Sejah­tera Nasional, Aris Munandar mengapresiasi kinerja Pemko Pariaman atas pres­tasi tercapainya kenaikan pen­­dapatan daerah di APBD Perubahan tahun ini, dari 656,8 milyar menjadi 669,1 milyar, atau sekitar 12,2 milyar.

Ia juga menambahkan bahwa terkait dengan kejelasan nasib para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemko Pariaman, Frak­­si Keadilan Sejahtera Na­­sional  berharap Sdr wa­likota harus segera me­ngam­bil tindakan dan mem­­berikan kejelasan ter­ha­dap para pegawai PPPK yang hingga saat ini belum jelas akan nasib mereka. Selanjutnya, Farksi PAN yang disampaikan oleh Indra Jaya juga memberikan saran yang sama dengan fraksi lainnya agar me­lak­s­na­­kan APBD- P ini sesegera mungkin dan dapat ter­lak­­sana sebagaimana mes­­­ti­­nya.(efa)

Exit mobile version