Dia menyoroti pentingnya peran tungku tiga sajarangan tali tigo sapilin, katanya dengan kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang pesat, mereka sangat berperan sebagai ujung tombak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan sebagai contoh tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
“Peran tungku tigo sajarangan (Niniak Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai) sangatlah diharapkan sekali untuk mengarahkan dalam membimbing sanak kemenakan untuk hidup dalam norma hukum agama dan hukum adat. Mari kita dudukkan fungsi masing-masing tersebut,” ujarnya.
Sementara Kapala Dinas Sosial P3A Padangpaiaman Sunarni berharap penuh dari Focus Group Discussion (FGD) ini akan melahirkan rumusan dan pemikiran yang mampu melindungi dan menyelamatkan sanak famili dari hal yang berbau tercela, dengan membentengi dengan ajaran agama dan adat istiadat serta budaya yang sesuai dengan visi dan misi padang Pariaman yang berjaya (unggul, berkelanjutan, religius, sejahtera dan berbudaya).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Sumarni beserta jajaran, Kapolres Padangpariaman, ketua baznas dan peserta yang terdiri dari (KAN, Bundo Kanduang, Karang Taruna, Bamus dan Tokoh Agama) perwakilan kecamatan se Kabupaten Padangpariaman. (efa)