Bupati Suhatri Bur: SKI Tahun 223 dan Padangpariaman Zero Stunting

BERSAMA ULAMA— Bupati Suhatri Bur bersama para ulama sampaikan program pembangunan di Padangpariaman.

PDG.PARIAMAN, METRO–Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menyatakan sesuai dengan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 angka prevalensi kasus stunting di Padangpariaman mengalami penurunan, penurunan ini merupakan 4 besar terbaik di tingkat Pro­vinsi Sumbar.  “Padangpariaman juga 1 dari 5 Kabupaten/ Kota yang selalu mengalami tren pe­nuru­nan yang signifikan selama 3 tahun terakhir,” kata Bupati Padangpariaman Suhatri Bur, kemaarin, usai membuka cara rapat koordinasi tim percepatan pe­nu­runan stunting Kabupaten Padangpariaman tahun 2024.

Di dampingi Kepala DPPKB Elfi Delita yang juga Sekretaris TPPS Padangpariaman, Suhatri Bur me­nye­but kita masih harus me­miliki tugas berat dalam me­nurunkan angka stunting di Padangpariaman, hingga minimal 14% sesuai dengan target nasional dari Presiden. “Kita masih harus bekerja keras, berdasarkan instruksi Presiden, bahwa pada tahun 2024 angka Prevalensi Stun­ting harus menjadi 14%. Dalam sisa waktu lebih kurang 4 bulan ini, sangat diperlukan upaya bersama dalam penurunan stunting ini,” ujarnya

Dalam kegiatan yang menyasar satgas stunting dan camat se Kabupaten Padangpariaman serta pe­nyu­luh KB se Kabupaten Pa­dangpariaman itu, Suhatri Bur berpesan agar pen­ce­gahan stunting tetap di­la­kukan dengan sungguh-sungguh.

Suhatri bur Juga mengingatkan perlunya menjalin kolaborasi yang bersinergi dengan berbagai pihak, karena menurutnya masalah stunting turut di­penga­ruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat,

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Elfi Delita melaporkan bahwa  intervensi penurunan angka stunting sudah dilakukan mulai dari hulu yaitu kepada remaja, calon pengantin dan ibu hamil sampai kepada anak batita agar 1000 hari pertama kehidupan (1000 HKP) berjalan optimal baik dari segi ke­seha­tan dan juga me­nyang­­kut pola asus yang di­terapkan. “Kita sudah memulai dari dasar atau dari hulu, yang menjadi target kita adalah usia remaja, calon pengantin, ibu hamil dan Batita dimasa 1000 HPK,” ujarnya

Dia menegaskan  hal ini dilakukan agar di tahun 2024 ini tidak ada lagi Ibu yang melahirkan bayi yang beresiko stunting, sehingga Padangpariaman bisa menjadi Kabupaten zero stunting.  (efa)

Exit mobile version