HMI Pariaman Gelar Konfercab ke-VIII

PARIAMAN, METRO–Sekretaris Umum HMI Cabang Pariaman, Yudi Her­nandez menyampaikan konfercab Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pariaman kali ini mengambil tema revitalisasi kepemimpinan provetik da­lam mewujudkan HMI Cabang Pariaman yang progresif, independen serta bersinergi dengan stakeholder untuk umat dan bangsa.

“Kita melaksanakan acara tersebut di Hall Saiyo Sakato Kota Pariaman,” kata Sekretaris Umum HMI Cabang Pa­riaman, Yudi Hernandez, kemarin, menjelang pelsanaan Konfercab Ke-VIII HMI Cabang Pariaman 16 September 2022 mendatang.

Katanya, peluang dalam mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya yang ada di tengah Era Disrupsi. Tantangan dalam menghadapi kompleksitas problem orga­nisasi untuak kemajuan HMI Cabang Pariaman.

Menurut Yudi, Konfercab sebagai ajang untuk melahirkan ide dan gagasan untuk membangun HMI Cabang Pariaman satu periode kedepan. Profil HMI yaitu Muslim, Inteletual dan Profesional menjadi sebuah kerangka gerakan dari setiap tindakan kader untuk memperjuangkan umat dan bangsa

“Kita butuh pemimpin yang memiliki keterlibatan aktif sebagai penyongsong arus besar HMI hari ini. HMI harus hadir sebagai alternatif solusi bagi persoalan umat dan bangsa. Seorang sosok pemimpin  yang memiliki kematangan visi, keteguhan sikap dan kemandirian emosional mengingat kedepan kita dihadapkan pada sebuah momentum berharga,” ujar­nya

Lebihlanjut dikatakan ini momentum yang menentukan apakah HMI Cabang Pa­riaman berada di ambang kemunduran atau bersatu padu dalam sebuah kemajemukan yang harus dijaga. Kontestasi bukan soal eksistensi, intelektualitas bukan sekedar gagasan-gagasan kering. Pun­cak tertinggi intelektualitas berbicara soal kearifan dan kebijaksanaan

Yudi menambahkan mari letakkan ego, kepentingan di ujung cita-cita dan semangat yang di dasari oleh agenda-agenda untuk kepentingan umat dan bangsa kedepan. Bagaimanapun dinamika kontestasi terjadi di ujungnya terdapat tujuan bersama ba­gaimana kemajuan HMI Cabang Pariaman.

“HMI Cabang Pariaman sebagai sebuah potensi belum kita maksimalkan. Butuh sebuah solusi, butuh sebuah jalan tengah. Tidak hanya sekedar sebuah gagasan konsep, Akan tetapi kita pastikan teraktualisasi dalam sebuah figur yang mampu menterjemahkan kondisi hari ini. Kita harus mampu menjawab persoalan itu,” ujarnya meng­akhiri. (efa)

Exit mobile version