PDG.PARIAMAN, METRO – Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Aspinuddin Darab menyatakan sehubungan dengan banyaknya musibah dalam daerahnya akhir-akhir ini, seperti jembatan roboh di Kecamatan 2×11 Kayutanam dan Padang Sago tim PCS 119 papa tangkas gada langsung mengawasi situasi tersebut.
“Tim PSC langsung kita siagakan di seputaran jembatan Lubuk Napa Padang Sago dan jembatan Kayutanam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Aspinuddin, kemarin.
Artinya, kehadiran PSC memang betul-betul tepat sasaran, karena sekitar 70 persen peristiwa kematian dalam kasus gawat-darurat disebabkan oleh keterlambatan penanganan medis.
“Jadi Program Papa Tangkas Gada 119 ini yang akan langsung turun menangani semua persoalan masyarakat yang butuh pertolongan kesehatan, seperti sekarang kita stembaykan di lokasi yang jembatan roboh untuk antisipasi kesehatan masyarakat setempat,” ungkapnya..
Katanya, Program Papa Tangkas Gada 119 adalah singkatan dari Padangpariaman Tanggap Kasus Gawat-Darurat. Sedangkan angka 119 merupakan nomor telepon sentral yang dapat diakses masyarakat untuk memperoleh layanan penanganan medis bagi korban kasus-kasus gawat-darurat.
Katanya, Sistem program ini sekaligus terkoneksi dengan Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Kepolisian serta sejumlah rumah sakit rujukan. Tujuannya sebagai upaya mencegah kematian atau keadaan yang lebih buruk akibat keterlambatan penanganan.
“Dengan program / aplikasi ini kami akan memberikan pelayanan super cepat terhadap masyarakat yang mengalami kasus-kasus gawat-darurat. Saat ini kami sedang menyiapkan sarana-prasarana dan tenaga yang dibutuhkan seperti dokter spesialis berbagai penyakit yang stand by 24 jam,” kata Aspinuddin.
Tidak hanya mengandalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemerintah Kabupaten Padangpariaman yang berlokasi di Paritmalintang (Jln Raya Padang – Bukittinggi Km 42), menurut pria kelahiran 1 Mei 1964 ini, aplikasi Program Papa Tangkas Gada 119 akan terhubung secara online dengan rumah-rumah sakit lain, baik di Sumbar maupun di daerah lain, termasuk Jakarta.
“Aplikasi online ini memungkinkan petugas Papa Tangkas Gada 119 mengetahui kondisi terkini rumah-rumah sakit rujukan seperti kehadiran dokter umum dan dokter spesialis serta apakah ada tempat tidur yang kosong di ruang rawat inap atau penuh. Dengan demikian petugas program dapat segera menyarankan kepada petugas di lapangan agar membawa pasien ke rumah sakit mana sesuai kondisi penyakitnya,” katanya.
“Program Papa Tangkas Gada 119 tidak hanya ditujukan kepada warga Kabupaten Padangpariaman, akan tetapi untuk menyelamatkan siapa saja yang mengalami keadaan gawat-darurat di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, baik akibat mengalami kecelakaan, musibah, serangan jantung, stroke maupun jenis-jenis gawat-darurat lainnya,” ujarnya.
Setelah melakukan pertolongan pertama, lanjut dia, kalau perlu petugas lapangan membawa pasien ke rumah sakit rujukan sesuai petunjuk petugas pemandu di sekretariat. Jika memerlukan tindakan medis seperti operasi, langsung dilakukan dengan biaya yang tersedia pada anggaran program.
“Terhadap pasien-pasien kritis terkait kasus gawat-darurat kan kita tidak mungkin mencari tahu terlebih dahulu siapa keluarga mereka yang akan bertanggungjawab membiayai. Barulah setelah keluarganya datang, pembiayaan pasien diserahkan kepada mereka,” tandasnya mengakhiri.(efa)
Komentar