PDG,PARIAMAN, METRO – Kepala Dinas Kesehatan Padangpariman Aspinuddin Darab menyatakan Treatment Assasment Survey (TAS) telah dilaksanakan untuk 55 unit sekolah se-Padangpariaman.
”Pelaksanaan TAS yang kita laksanakan kali ini pada 55 sekolah se-Padangpariaman untuk hari pertama. Kita turun ke lapangan untuk memastikan Padangpariaman bebas dari filariasis atau penyakit kaki gajah setelah pengobatan massal 5 tahun berturut turut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Aspinuddin, saat turun lapangan, kemarin.
Katanya, untuk menekan angka penyebaran penyakit kaki gajah, Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan Treatment Assasment Survey terhadap ribuan pelajar dan murid Sekolah Dasar (SD). ”Pelaksanaan TAS dilaksanakan khususkan kepada pelajar SD dan SMP di empat kecamatan yang sebelumnya dinyatakan endemis penyebaran penyakit kaki gajah,” ujarnya.
Dikatakan, pelaksanaan TAS bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, dengan mengambil sampel darah pelajar tersebut. “Kami optimistis Padangpariaman akan terbebas penyakit kaki gajah setelah dilakukan TAS ini,” katanya.
Lebih jauh dikatakan, Dinas Kesehatan sebelumnya sudah melaksanakan pengobatan massal selama lima tahun berturut-turut di daerah endemis untuk mencegah penyakit menular itu.
”Kami yakin, 2018 ini Padangpariman bisa terbebas kaki gajah setelah tidak ditemukan kasus baru melalui TAS itu,” katanya.
Penyakit kaki gajah atau filariasis atau juga elephantiasis katanya, adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Populasi nyamuk itu berkembang di sawah, drainase atau saluran air, rawa rawa dan tanaman air. Penyakit itu, lanjutnya, ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. ”Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut,” ujarnya.
Melihat pencapaian Pengobatan Massal Filariasis tahap I, II, dan III yang sudah dicanangkan pada tahun 2013 sampai dengan 2015, Padangpariaman optimis bebas dari filariasis tahun 2020. (efa)
Komentar