PARIAMAN, METRO – Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Danis Hidayat Sumadilaga, membuka secara resmi Perhelatan City Sanitation Summit (CSS) XVIII tahun 2018, yang digagas oleh Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), bertempat di Hotel BW Luxury, Kota Jambi, kemarin.
Acara yang mengundang 482 Kepala Daerah yang tergabung dalam anggota AKKOPSI ini, mengambil tema kepemimpinan daerah untuk pembangunan sanitasi berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan banyaknya Kepala Daerah yang baru setetlah Pilkada serentak 27 Juni 2018 lalu.
“Selain sanitasi yang harus kita benahi dengan serius, kita disini juga membahas tentang pentingnya pengelolaan dan pendistribusian air bersih ke masyarakat, pemberantasan pemukiman kumuh, pengentasan Buang Air besar Sembarangan (BABS) dan pengelolan sampah plastic yang sudah menjadi isu dunia,” ujarnya.
Indonesia, saat ini menjadi penyumbang sampah plastic kedua terbesar di dunia setelah cina, karena itu, perlu peran dan kemauan dari kepala daerah untuk membuat regulasi dan inovasi, sehingga sampah plastic yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup ini, dapat kita tangani secara bersama.
“Kepala Daerah agar dapat menjadikan prioritas program didaerahnya mulai dengan perencaaan yang baik dan tertuang di dalam RPJMD daerahnya. Pemerintantah pusat banyak mempunyai program bantuan untuk program sanitasi dan air bersih dan program lingkungan lainnya, mulai dari Pansimas, Kotaku, belum lagi Dana Alokasi Khusus (DAK) ditambah reward dari pemerintah pusat dengan suksesnya program sanitasi atau lingkungan yang dibuat di daerah,” tuturnya.
“Perlunya peran Kepala Daerah dalam merumuskan dan mendorong pembangunan layanan dasar bagi masyarakat, khususnya untuk sektor sanitasi, air minum, perumahan dan perkotaan,” tutupnya
Wakil Wali Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengatakan Kota Pariaman saat ini sedang meningkatkan pembangunan sanitasi dengan sharing dana dengan pemerintah pusat. Saat ini sudah ada 16 Desa/Kelurahan di Kota Pariaman yang sudah didata melalui pihak Kementerian.
“Pemko Pariaman melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) sedang membangun ratusan akses sanitasi agar tidak ada lagi kasus BABS di Kota Pariaman. Dan pembangunan ini akan kita tingkatkan untuk tahun tahun selanjutnya,” ungkapnya. (efa)
Komentar