Genius Umar Ingatkan PTM Berbahaya Terkena Covid-19

ARAHAN—Wako Pariaman Genius Uar berikan arahan pada kampenye penyakit Tidak Menular (PTM) tingkat Kota Pariaman tahun 2021, kemarin.

PDG.PARIAMAN, METRO–Wali Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan bagi orang yang mempu­nyai Penyakit Tidak Menular ( PTM) akan sangat berbahaya bila terkena covid-19. “Sehingga akan menjadi Komorbit (penyakit pe­nyerta), karena itu perlu­nya kita untuk selalu membudayakan gerakan ma­syarakat hidup sehat (GERMAS) dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  ( PHBS) dan hal itu di­mulai dari tenaga kesehatan atau kader PTM yang ada di setiap desa/kelurahan,” kata Genius Uar ketika memberikan arahan pada kampenye penyakit Tidak Menular (PTM) ting­kat Kota Pariaman tahun 2021.

Katanya, berdasarkan data dari WHO tahun 2018, bahwa 66 persen penyebab kematian di Indonesia a­dalah dari Penyakit Tidak Menular, dimana saat ini tren PTM semakin me­ningkat dan diderita kaum produktif Kampanye pe­nyakit tidak menular ting­kat Kota Pariaman tahun 2021, untuk yang pertama ini, sasaranya adalah para kader PTM yang ada di setiap Desa/Kelurahan, karena merekalah nantinya yang akan mensosialisasikan ke masyarakat, bagai­mana untuk cegah dan kendalikan PTM sebagai Komorbit Covid-19, dengan CERDIK dan Patuh,” ujarnya.

“Kita dapat mencegah dan mengendalikan PTM sebagai komorbit covid-19 dengan CERDIK, Cek ke­sehatan secara rutin, nyahkan a­sap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kendalikan stres, dan ha­rus kita mulai dari seka­rang,” ungkapnya.

Genius juga menuturkan bahwa para Kader PTM atau disebut juga Ka­der Pos Binaan Terpadu (POSBINDU), dimana di­dalam kegiatanya berupa monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi, yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu.

“Posbindu PTM merupakan peran serta masya­rakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko PTM meliputi : merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan da­sar,” terangnya.

Katanya, masih tinggi­nya prevalensi PTM di Indonesia, disebabkan pola gaya hidup yang tidak sehat. Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 95,5% masyarakat Indonesia kurang me­ngon­sumsi sayur dan buah. Kemudian 33,5% masyarakat kurang aktivitas fisik, 29,3% masyarakat usia produktif merokok setiap hari, 31% mengalami obesitas sentral, serta 21,8% terjadi obesitas pada dewasa.

“Karena itu, ayo kita mulai untuk merubah pola gaya hidup kita menjadi lebih sehat, mulai dengan rajin berolahraga, seperti sepeda, lari atau senam, konsumsi buah dan sayur, hindari merokok, dan hindari makanan yang tidak sehat, sehingga kita dapat menurunkan angka PTM di Kota Pariaman ini,” tutupnya. (efa)

Exit mobile version