PASAR RAYA, METRO–Lebih kurang 40 kios Pedagang Kaki Lima (PKL) di pelataran parkir Fase 7 Pasar Raya Padang, Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat, ludes terbakar, Rabu (17/5) pagi lalu. Kerugian ditaksir mencapai Rp1,2 miliar.
Lalu bagaimana nasib puluhan PKL yang kini kiosnya sudah tidak ada tersebut? Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Padang, Syahendri Barkah mengatakan bahwa sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdampak kebakaran pada Rabu (17/5) direlokasi ke tempat yang telah ditentukan.
Syahendri Barkah menyebut bahwa pedagang tersebut dipindah ke Kompleks Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol. “Diproyeksikan di bekas Pasar Pabukoan yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, itu bisa menampung 200 PKL,” katanya, Kamis (18/5).
Pria yang akrab disapa Adek itu mengatakan, puluhan PKL yang lapaknya yang hangus terbakar menjual berbagai macam produk.
“Ada yang menjual pakaian, jilbab, kain, segala macamnya, kemudian ada juga yang menjual aksesoris, makanan hingga minuman,” katanya.
Ketika disinggung mengenai pembangunan Pasar Raya Fase VII, Adek menjelaskan bahwa peristiwa kebakaran tersebut tidak akan berdampak. “Karena yang terbakar itu di pelataran parkir, sementara pembangunan baru dimulai pada akhir Mei 2023,” katanya.
Setelah Pasar Raya Fase VII Padang selesai, katanya, para PKL yang sebelumnya berdagang di pelataran parkir Fase VII direncanakan dipindahkan ke bagian lantai dasar bangunan tersebut.
“Mereka kami tempatkan di sana nantinya,” katanya.
Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang merilis kerugian akibat kebakaran di Pasar Raya Padang menembus Rp1,2 miliar. Kebakaran dilaporkan ke Damkar Padang terjadi di Pasar Raya Padang pada Rabu (17/5) pukul 07.19 WIB, atau di saat sebagian besar pedagang hendak memulai aktivitas.
Informasi yang berhasil dihimpun, kebakaran menghanguskan kios PKL di pelataran parkir Fase VII.
“Total ada 40 kios yang terbakar,” kata Kepala Bidang Operasi (Kabid Ops) dan Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Damkar Kota Padang, Sutan Hendra.
Kebakaran itu, katanya, juga nyaris menghanguskan 50 bangunan lain di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Pasalnya kios (PKL) ini cukup rapat di lokasi kejadian,” katanya.
Untuk memadamkan api, petugas Damkar Padang menerjunkan sebanyak 40 armada untuk memadamkan api dengan total personel yang dikerahkan 100 orang. “Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp1,2 miliar. Situasi pada saat kejadian macet, padat penduduk dan kios rapat,” imbuh Sutan.
Cuaca Panas bisa Picu Kebakaran
Di sisi lain, Sutan Hendra mengimbau warga agar lebih waspada saat cuaca ekstrem kali ini. Suhu udara yang cukup panas dari biasanya akan dapat memicu terjadinya kebakaran. “Tentunya kita mengimbau warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, meminimalisir pemicu kebakaran,” katanya.
Terkait kebakaran di Pasar Raya Padang pada Rabu pagi, Sutan menyebut, penyebab kebakaran hingga kini masih belum diketahui. Namun begitu, dirinya menyebut, di tiap lapak di lokasi kebakaran terdapat jaringan listrik yang berkemungkinan dapat memicu terjadinya korsleting. Apalagi sejak beberapa pekan ini cuaca panas ekstrem melanda Kota Padang.
“Penyidikan penyebab kebakaran kita serahkan ke pihak Kepolisian, nanti kita juga menurunkan Tim Investigasi bersama Kepolisian untuk menyelidikinya,” papar Kabid Ops Damkar Kota Padang itu.
Diceritakan Sutan Hendra, peristiwa terjadinya kebakaran di Pasar Raya Padang bermula dari adanya laporan seorang saksi. Menurutnya, saksi melihat kobaran api di satu petak kios. “Begitu saksi melihat kobaran api di salah satu petak kios, saksi kemudian mengontak kami,” ungkap Sutan. (cr2)