PARAK GADANG TIMUR, METRO
Surismo (71) dan Yustini (59) membangun hunian “darurat” di bawah jembatan rel kereta api di Kampung Durian, RT 3 RW 6, Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur sejak puluhan tahun lalu. Sang suami bekerja sebagai pemulung, sementara istrinya buruh cuci di sekitar rumah mereka. Namun, kini semua berbeda pascacovid-19 melanda dunia.
Surismo mengaku agak kesulitan mencari barang rongsokan baik di tempat sampah atau dibeli dari warga saat ini. Karena, banyak orang yang tak menginginkan kedatangan “orang asing” di lingkungan mereka.
Jadilah pendapatannya kian menyusut, di tengah kurang larisnya jual-beli barang bekas akhir-akhir ini. “Saya bawa becak motor, susah dapatnya sekarang,” kata Surismo di kediamannya yang terbuat dari kayu dan seng bekas di pinggir sungai itu.
Dia menyebut, anaknya ada tiga orang, dua bekerja sebagai pedagang, dan satu masih sekolah. Sang istri yang biasanya menjadi buruh cuci di rumah-rumah tetangga, sekarang tak lagi bekerja. “Saat corona, orang tak butuh lagi tukang cuci. Semua dikerjakan sendiri. Takut virus. Berkurang pendapatan kami,” kata Surismo didampingi sang istri di rumahnya.
Mereka mengaku, akhir-akhir ini kehidupan memang sangat sulit namun tak mau meminta-minta. Biarlah hidup perih ditanggung, daripada harus meminta pada orang lain. “Kami seperti ini saja. Kalau ada yang membantu Alhamdulillah, kalau tidak bagaimana lagi. Yang penting kami terus bersama-sama,” katanya yang tidak bisa mendapatkan bantuan bedah rumah, karena tidak memiliki sertifikat tanah.
Yustini menambahkan, lahan yang mereka tempati milik PT KAI Sumbar dan sifatnya hanya sewa. Setiap tahun, mereka membayar ke BUMN itu Rp500 ribu. “Ini bukan lahan kami.
Ada yang menawarkan bedah rumah dan semacamnya, tapi kami tak bisa dapat. Soalnya tanah bukan hak milik, cuma sewa,” kata Yustini saat menerima kunjungan Tim Andre Rosiade (AR) Center ke rumahnya, Jumat (10/7).
Keluarga Surismo hari itu mendapat bantuan beras dan uang tunai dari Anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade. Informasi keluarga itu didapat tim dari Lurah Parak Gadang Timur Miftah. “Ada data dari pak Lurah, kami lanjutkan ke pak Andre dan langsung direspon. Hari ini tim datang menyerahkan langsung kepada yang berhak,” kata Sekretaris PIRA (Perempuan Indonesia Raya) Sumbar Nurhaida dan pengurus DPD Partai Gerindra Sumbar Alwis Ray.
Nurhaida mengatakan, tim selalu bergerak mencari informasi dan menyaringnya untuk mendapatkan bantuan langsung tunai dari Andre Rosiade yang juga ketua DPD Partai Gerindra Sumbar. Setiap hari, data itu memang selalu masuk, dan mereka akan memilahnya. “Karena kuotanya terbatas, kami tentu memrioritaskan yang sangat butuh saja,” kata wakil ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Surismo dan Yustini sangat berterima kasih kepada Andre Rosiade yang mengirimkan bantuan melalui tim ke rumahnya. “Terima kasih pak Andre, bantuan telah kami terima. Sangat bermanfaat untuk kebutuhan makan sehari-hari dan juga biaya lain-lain,” katanya.
Andre Rosiade mengatakan, sebagai kader Gerindra, dia akan terus membantu masyarakat, terutama di daerah pemilihannya (Dapil). Karena, sesuai arahan Ketua Umum Partai Demokrat Prabowo Subianto, kader Gerindra baik di Dewan atau tidak, harus turun membantu masyarakat di tengah pandemi. “Aksi ini akan terus kami gelar, hampir setiap hari,” kata ketua DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini. (r)
