Pelaku UMKM di Sumbar Terima Bantuan Prototipe Kemasan

DINAS Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar melalui Bidang Pemberdayaan UKM menyerahkan prototipe kemasan label dan paper bag bagi pelaku UMKM Potensial di Sumbar, Selasa (3/12) di Gedung PLUT-KUMKM Provinsi Sumbar.
Penyerahan prototipe kemasan label dan paper bag dilaksanakan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Zirma Yusri melalui Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Provinsi Sumbar, Nasrizal Nazar kepada 58 pelaku UMKM Potensial di Sumbar.

“Pelaku UMKM Potensial yang menerima prototipe kemasan label dan paper bag tersebut, setelah mereka mengikuti bimbingan tekhnis (bimtek) kemasan label dan paper bag, pada kegiatan penguatan produk UMKM di Sumbar tahun 2019,” ujar Nasrizal, kemarin.
Nasrizal menekankan pentingnya peningkatan kualitas kemasan. Label dan paper bag sebuah produk yang tidak bagus, membuat konsumen kurang menarik untuk membeli produk yang ditawarkan. “Dulu orang berprinsip bahwa kemasan merupakan pembungkus produk yang dijual. Tetapi sekarang kemasan menjual apa yang dibungkus,” ujar Nasrizal dalam arahannya, di hadapan 58 pelaku UMKM Potensial di Sumbar.

Kemasan menurutnya, merupakan suatu wadah produk, label dan desain grafis. Kemasan lebih dari sekedar berisi produk tapi juga membangun citra produk dan penentu hasil penjualan. Fungsi dari kemasan, melindungi isi dari kerusakan dan penurunan mutu produk, penyediaan informasi produk, promosi identitas perusahaan dan merupakan bagian dari promosi penjualan yang menambah nilai jual produk.
Atribut sebuah kemasan, memuat informasi, kenyamanan, nilai jual merek dan pasar, pengisian dan keselamatan dan perlindungan serta pelestarian. Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah, kemasan tersebut harus simple (sederhana), fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang secara tidak langsung berkata, “belilah saya.”

Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan nilai tambah terhadap produk. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 persen adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak, merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata (visual communication).
Kemasan merupakan iklan setengah detik, yang mampu memengaruhi minat beli konsumen. Ada tiga alasan penting mengapa kemasan penting dalam pemasaran. Yaitu, kemasan dapat menciptakan loyalitas konsumen dengan memberikan pengaruh psikologis dan emosional. Contohnya, melalui keunikan sebuah disain/logo pada kemasan.

Kemasan dapat menjadi standar perusahaan untuk menetapkan harga. Ketika perusahaan atau produk spesifik yang memberikan pengalaman pelanggan dapat melihat, mendengar, menyentuh dan merasakan, akan menambahkan nilai. Kemasan dapat membuat sebuah produk menjadi berbeda (point of differentiation) di tengah persaingan produk yang semakin ketat.
Menurut Nasrizal, masalah yang dihadapi untuk membuat dan mendapatkan kemasan yang baik saat ini, minimnya informasi untuk mendapatkan kemasan. Masalah lainnya, dana yang besar untuk membuat kemasan, kekurangan fasilita speralatan dan SDM, serta budaya pemikiran yang kaku dan tidak mau berubah. Selain itu, minimnya pengetahuan tentang kemasan yang sesuai dengan trend terbaru, serta pengetahuan terhadap bahan kemasan yang terbatas.
Ke depan, menurut Nasrizal, bantuan prototipe kemasan label dan paper bag ini dapat membuat UMKM berkembang dan memacu produksi. Bukan sebaliknya, setelah bantuan habis, UMKM meminta bantuan kembali kepada pemerintah. Selain bantuan kemasan, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar menurutnya, memfasilitasi memasarkan produk UMKM ke hotel-hotel.(**)

Exit mobile version