Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan nilai tambah terhadap produk. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 persen adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak, merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata (visual communication).
Kemasan merupakan iklan setengah detik, yang mampu memengaruhi minat beli konsumen. Ada tiga alasan penting mengapa kemasan penting dalam pemasaran. Yaitu, kemasan dapat menciptakan loyalitas konsumen dengan memberikan pengaruh psikologis dan emosional. Contohnya, melalui keunikan sebuah disain/logo pada kemasan.
Kemasan dapat menjadi standar perusahaan untuk menetapkan harga. Ketika perusahaan atau produk spesifik yang memberikan pengalaman pelanggan dapat melihat, mendengar, menyentuh dan merasakan, akan menambahkan nilai. Kemasan dapat membuat sebuah produk menjadi berbeda (point of differentiation) di tengah persaingan produk yang semakin ketat.
Menurut Nasrizal, masalah yang dihadapi untuk membuat dan mendapatkan kemasan yang baik saat ini, minimnya informasi untuk mendapatkan kemasan. Masalah lainnya, dana yang besar untuk membuat kemasan, kekurangan fasilita speralatan dan SDM, serta budaya pemikiran yang kaku dan tidak mau berubah. Selain itu, minimnya pengetahuan tentang kemasan yang sesuai dengan trend terbaru, serta pengetahuan terhadap bahan kemasan yang terbatas.
Ke depan, menurut Nasrizal, bantuan prototipe kemasan label dan paper bag ini dapat membuat UMKM berkembang dan memacu produksi. Bukan sebaliknya, setelah bantuan habis, UMKM meminta bantuan kembali kepada pemerintah. Selain bantuan kemasan, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar menurutnya, memfasilitasi memasarkan produk UMKM ke hotel-hotel.(**)