TELUKBAYUR, METRO – Anggota Komisi VI DPR RI mengunjungi Pelindo 2 Telukbayur, akhir pekan lalu. Andre ingin mengetahui persoalan di pelabuhan sekaligus mengonfirmasi banyaknya keluhan terkait manajemen di Pelabuhan Telukbayur. Tak sendiri, Andre juga menggandeng anggota DPRD Sumbar dan DPRD Padang
Kehadiran Andre langsung disambut GM Pelindo 2 Telukbayur Wardoyo, Manajer Keuangan Ramadan, Manajer Prima Peti Kemas Mukhrizal, Manajer Logistik dan Umum Irwan, serta sejumlah pegawai lainnya. Pelindo 2 mengaku siap dan terbuka terhadap pengaduan-pengaduan yang diberikan pihak manapun.
Andre Rosiade menyebutkan, sebelumnya dia telah bertemu dan berdialog dengan Direktur Utama Pelindo 2 Elvyn G Masassya dan Direktur Komersil Arif Suharyono. Keluhan-keluhan dari stakeholder terkait di Pelabuhan Telukbayur sudah disampaikan. Karena itulah direksi meminta Andre Rosiade bisa mengecek langsung bagaimana pengelolaan pelabuhan di Padang.
“Kami juga ke sini menyalurkan aspirasi APBMI, DPRD Padang soal tarif air PDAM di Pelabuhan, serta pengelolaan Pelabuhan Muaro Padang. Semoga dengan kita bertemu ini, bisa mencarikan solusi yang lebih baik. Termasuk soal santunan anggota Koperbam yang belum dibayarkan. Kita tahu, sekarang BUMN telah berubah. Dulu mengambil semua pekerjaan atau proyek, sekarang menaungi semua pihak,” sebut Wasekjen DPP Gerindra ini.
Ketua Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sumbar HM Tauhid mengaku bangga punya wakil rakyat seperti Andre Rosiade.
“Saya bangga punya wakil rakyat seperti ini. Meski saya gagal masuk ke Senayan, tapi saya punya wakil yang hebat. Terima kasih Andre Rosiade,” kata mantan anggota DPRD Sumbar ini.
Tauhid menyebutkan, banyaknya persoalan saat ini akibat tindakan GM Pelindo sebelumnya. GM sekarang tidak bersalah.
Yang sebelum-sebelumnya yang bikin kami repot. Kalau bisa direksi Pelindo dari pejabat karirlah. Jangan dari yang lain. Termasuk komisaris. Karena regulasi yang dikeluarkan, tak mengacu pada UU nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
“Saya mau minta keadilan, agar pegusaha-pengusaha lokal ini tetap hidup. Seluruh kontainer, curah cair, dermaga Semen Padang sekarang dikerjakan Pelindo. Saya memang curiga data-data data-data yang diberikan Pelindo. Kami juga minta CSR untuk warga terdekat dengan Pelindo Telukbayur,” kata Tauhid.
Tauhid juga menyinggung persoalan Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat. Dia menyayangkan pengelolaan pelabuhan tetap di Pelndo. “Kenapa tidak ditunjuk BUMD Pasbar saja yang mengelola,” katanya.
GM Pelindo 2 Telukbayur Wardoyo siap membuka dialog dengan semua pihak, termasuk tudingan-tudingan mengambil pekerjaan di lingkungan pelabuhan sendiri.
“Dalam waktu dekat kami akan bertemu Kemenko Maritim di Jakarta, membahas revitalisasi Muaro Padang. Apakah masih kami yang akan mengelola atau tidak, lita lihat saja nanti,” katanya.
Sementara soal buruh yang meninggal saat pekerjaan bongkar muat, tetap jadi perhatian Pelindo. “Kami sampaikan, sumbangan dari Pelindo sudah diberikan. Tiga hari lalu telah kami diskusikan juga dengan Ketua Koperbam Koperbam juga siap untuk menyelesaikan pencairan. Kalau perlu dirapatkan lagi, kita siap,” katanya.
Soal kengintahuan DPRD Padang yang ditanyakan Bobby Rustam dan Elly Trishyanti, Wardoyo mengatakan tak masalah. Dia menyarankan agar DPRD Padang mengecek langaung ke lapangan.
“Tak ada yang kami sembunyikan. Silahkan tanya langsung ke pengelola kami,” katanya.
Bobby Rustam dari Gerindra berjanji akan membahas masalah ini di DPRD. Karena, sedang dalam tahap pembahasan terkait rencana kenaikan tarif PDAM Padang.
“Yang naik cuma untuk air industri, mungkin seperti di Pelindo ini. Tapi bukan yang untuk konsumsi masyarakat,” sebut Bobby.
Anggota DPRD Sumbar Desrio Putra mengakui, tidak ada hubungan langsung Pelindo dengan DPRD Sumbar. Namun dia berharap, Pelindo menerapkan kebijakan yang menguntungkan semua pihak.
“Misal soal pekerjaan, mungkin tak semua harus dikerjakan Pelindo. Tapi ada bagian pekerjaan untuk anggota APBMI Sumbar,” kata sekretaris DPD Gerindra Sumbar ini. (r)














