Tidak lupa Wawako menyelipkan pesan kepada generasi muda untuk dapat mempertahankan nilai budaya tradisi Minangkabau.
“Jangan sampai kearifan lokal yang kita miliki tergerus oleh budaya global sebagai dampak kecanggihan teknologi dan teruslah berkarya tanpa pamrih,” pungkas Wawako.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Arfian menjelaskan, Festival Siti Nurbaya kali ini, tidak terpusat di satu lokasi, melainkan diadakan di empat tempat.
Yaitu, di lapangan pemuda Simpang Kalumpang Kecamatan Koto Tangah untuk lokasi lomba randai dan sipak rago; Gelanggang Silieh Baganti di Kecamatan Kuranji dengan festival kuliner tradisional dan tari minang; serta panggung Pantai Puruih sebagai lokasi pembukaan dan penutupan serta lomba lainnya. Juga ada lomba nyanyi gamad tingkat Provinsi Sumatra Barat.
”Kita membagi lokasi lomba agar lebih menjangkau masyarakat sampai di kecamatan. Sehingga masyarakat kembali mengenali dan menyenangi seni budaya dan permainan khas daerah yang dimiliki, “ tukas Arfian. (*)
Komentar