AIA PACAH, METRO – Di tengah polemik penolakan oleh sejumlah pedagang dengan iven Permindo Night Market, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Padang, Arfian memastikan iven tersebut tetap dilaksanakan setiap minggu. Pasalnya, Permindo Night Market telah ditetapkan Pemko Padang sebagai tourism atraksi atau destinasi baru wisata belanja di Kota Padang.
“Iven itu tetap kita lanjutkan tiap malam minggu. Kita sudah tetapkan sebagai destinasi wisata belanja di Padang,” sebut Arfian di Balaikota Aiapacah, Bypass, Rabu (20/11).
Ia menjelaskan, berdasarkan evaluasi tim terkait, ada peningkatan jumlah kunjungan hingga mencapai ribuan orang. Artinya, minat masyarakat banyak dengan kehadiran Permindo Night Market. Jika pedagang mengatakan mereka tidak berjual beli, itu dinilainya mustahil. “Sabanyak urang nan datang, pedagang indak bajua bali. Mustahil itu,” tegas Arfian lagi.
Ke depan, menurut Arfian, tinggal lagi bagaimana masing-masing pedagang mengemas tampilan dagangan mereka menjadi lebih menarik. Sehingga, diminati pengunjung.
“Coba kemas menjadi lebih menarik. Pengunjung banyak anak muda, kita tinggal menyesuaikan dengan selera pasar,” kata Arfian.
Seperti diberitakan POSMETRO sebelumnya, sejumlah pedagang menilai iven Permindo Night Market malah merepotkan dan tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi peningkatan jual beli mereka.
“Kami meminta agar Permindo Night Market ini dihentikan saja. Karena menambah repot dan tak ada pengaruh yang signifikan pada jual beli kami,” sebut Ketua Kesatuan Pedagang Jalan Permindo (KPJP), Ical.
Ia menjelaskan, Permindo Nihgt Market menimbulkan beban baru, khususnya bagi pedagang yang sekaligus tinggal di kawasan jalan Permindo. Aktivitas keluar masuk mereka menjadi sulit. Mobil tak bisa keluar, jika hendak pergi terpaksa dengan go-car.
Selain itu, jika hendak mengangkut barang, harus menyewa tukang angkut untuk sampai ke toko mereka karena mobil tak bisa lewat akibat akses jalan ditutup.
Di samping itu, meski ribuan pengunjung memadati kawasan jalan Permindo, pedagang pertokoan tetap tak berjual beli. Ical mencontohkan, pada toko sepatu Neraca. Biasanya tiap malam minggu selalu ramai oleh orang yang mencari sepatu atau sandal. Tapi sejak ada iven Permindo Night Market, jual beli mereka justru menurun.
Kejadian yang sama, terang Ical juga diceritakan pemilik makanan sweet corner. Biasanya ramai pada malam minggu. Tapi sejak Permindo Night Market dibuka, jual belinya malah sepi. Di samping beberapa alasan tersebut, akibat Permindo Night Market ini, sejumlah tukang parkir yang biasa mangkal di jalan Permindo jadi kehilangan mata pencarian. Karena petugas parkir serta lokasinya sudah berbeda.
“Karena tidak ada dampak positifnya, kami minta agar acara ini dihentikan saja,” sebit Ical
Pemko dipersilahkan mencari jalan yang lain agar kegiatan itu tidak berpengaruh pada aktifitas masyakat. Ia mencontohkan, jalan Pasar Baru dan jalan Bundo Kanduang (depan Masjid Taqwa). Di kawasan itu, Pemko bisa membuat jalan menjadi terang benderang dengan pasar malam. Warga juga tidak akan terganggu.
“Kalau Pemko mau, silahkan pindahkan saja lokasi pasar malam ini ke jalan Pasar Baru atau jalan Bundo Kanduang. Kalau kami menolaknya. Permindo ini telah terang benderang. Jadi tidak perlu diperterang lagi,” tukas Ical. (tin)















