Pasca Bom Medan, Driver Ojol Waspada

PADANG, METRO – Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi, Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB di Polrestabes Medan Jalan HM Said Medan yang diduga memakan atribut ojol (ojek online) secara tak sengaja berpengaruh terhadap aktivitas pengemudi Gojek lainnya di Kota Padang. Pasalnya, biasa mereka leluasa keluar masuk mengantarkan barang dan penumpang ke dalam area perkantoran, sekarang harus mengikuti SOP (Standar Operasional) yang cukup ketat dari biasanya. Hal itu merupakan langkah kewaspadaan untuk memberikan rasa aman terhadap aparat penegak hukum.
Salah, seorang pengendara Ojol, Eko ( 21) mangatakan, dirinya lebih hati-hati membawa barang lewat aplikasi Gosend ( pengantaran barang).
“ Kita harus waspada karena, banyak orderan gosend yang berukuran besar yang harus kita waspadai. Kalau saya sering menanyakan apa isi barangnya yang, mana tahu barang berbahaya narkoba atau bahan peledak seperti kejadian di Medan,” ujar Eko kepada koran ini, Kamis (14/11).
Warga Lubuk Buaya itu menambahkan, bahwa atas kejadian tersebut dirinya, kalau masuk kantor, hotel harus lapor dulu ke petugas keamanan.
“ Biasanya dulu masuk ke kantor mengantarkan gofood (jasa pengantaran makanan-red) atau gosend harus lapor. Kita juga menghargai pekerjaan petugas keamanan karena situasi keamanan yang dimedan. Ya, wajar saja dan bisa dimaklumi,” ucap Eko.
Sementara, Denis (34) pengendara ojol yang biasa mangkal di kawasan Khatib Sulaiman menyebutkan, Bahwa dirinya kalau masuk ke area lingkungan kantor harus sesuai prosedur kantor.
“ Biasanya masuk area kantor aparat keamanan seperti Kepolisian menggantarkan pesanan gofood dan gosend kita cukup tunggu di pos penjagaan tidak bisa masuk kedalam area kantor tersebut dan barang kita ditanyai apa yang dibawa. Sekarang juga demikian tidak ada ubahnya bahkan lebih ketat lagi, dan kita pun harus mempunyai tingkat kewaspadaan terhadap barang yang diantar,” jelas Eko.
Disisi lain pengguna aplikasi ojol Risma (23) menambahkan, bahwa peristiwa bom yang memakai atribut gojek bisa dikatakan bahwa mereka memang hanya memanfaatkan dan jaket aplikasi gojek, “ Itu hanya memanfaatkan jaket ojol yang biasanya bebas keluar masuk kantor baik mengantarkan barang maupun penumpang. Belum tentu pelakunya ojol,” sebut Mahasiswi PTS di Kota Padang itu.
Sementara itu secara terpisah, Kristy Nelwan, Vice President Corporate Communications GOJEK yang disampaikan Teuku Parvinanda Head of Regional Corporate Affairs Gojek menjelaskan, pihaknya mengikuti perkembangan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan pagi tadi. Dapat kami pastikan mitra Gojek tidak terlibat dalam peristiwa ini. Tidak hanya merujuk pada rekaman kamera pemantau yang beredar, secara internal Gojek juga melakukan pemeriksaan terhadap identitas pelaku yang telah disampaikan oleh kepolisian.
“Hasilnya kami dapat memastikan bahwa pelaku bukan mitra driver Gojek.”ujar Teuku via pesan WhatsApp
Ditambahkan, Meskipun demikian, kami mengambil hikmah dari peristiwa ini dan akan terus menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menerima pendaftaran mitra driver semaksimal mungkin. “Sekali lagi, sebagai bagian dari masyarakat, kami sangat prihatin dengan peristiwa ini dan turut mengirimkan doa bagi para korban,” beber Teuku. Dikatakan, Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat. (cr1)

Exit mobile version