Menilik Perkembangan Kampung KB Guo dan Pasa Lalang , Masyarakat makin Terlatih untuk Hidup Mandiri

Kampung KB, Guo dan Pasa Lalang, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji semakin ”rancak”. Masyarakatnyapun kini terlatih untuk hidup mandiri melalui berbagai program pelatihan yang diberikan.
Melalui kelompok-kelompok kegiatan (poktan) mereka dilatih dan dibina sesuai dengan kondisi topografi masing-masing lokasi. Ada yang dilatih beternak ikan, beternak kambing, pelatihan menjahit, membatik, hingga pelatihan membuat pelet. Semua itu adalah bentuk program non fisik yang dilakukan di kampung KB tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk serta KB Kota Padang, Heriyanto Rustam mengatakan berbagai agenda fisik dan non fisik digelar di kampung KB dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Karena lokasinya berada di areal pertanian dan pebukitan, maka masyarakat dilengkapi dengan keterampilan beternak atau bertani.
Sementara bagi ibu-ibu diajari menjahit. Tak hanya itu, untuk melastarikan lingkungan, masyarakat juga diajak menjaga kelestarian lingkungan dengan membentuk kelompok peduli hutan.

”Telah banyak agenda pembangunan yang dilakukan di kedua kampung KB yang ada di Kecamatan Kuranji itu. Mulai dari pembangunan fisik dan non fisik,” kata Heriyanto Rustam.
Diuraikannya, kedua kampung KB ini berada di Kelurahan Kuranji. Namun berada pada RW yang  berbeda. Yakni, Kampung KB Guo terletak di RW 6. Sementara Kampung KB Pasa Lalang  terletak di RW 7. Kampung KB Guo dulunya terisolir, tak ada listrik, masyarakatnya miskin. Tapi kini jalan telah diaspal, listrik telah masuk. Masyarakatnya juga mulai sejahtera.

Walikota Padang Mahyeldi menyebutkan, melalui program kampung KB akan membuat derap pembangunan berjalan dengan cepat. Kini dampaknya telah dirasakan masyarakat.
Mahyeldi berharap dukungan penuh dari semua komponen masyarakat agar program ini terus berjalan sukses. ”Mari kita bekerjasama mendukung pembangunan di kampung KB, demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” ungkap Mahyeldi. (**)

Exit mobile version