Posmetro Padang
Rabu, 10 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG METRO PADANG

Inilah Cerita Penemuan 2 Terowongan Kereta Api Maut Zaman Jepang Di Kuansing

Redaksi
Selasa, 15 Oktober 2019 | 19:03 WIB

Ia menceritakan, panjang dua terowongan berbeda-beda, Satu terowongan memiliki panjang sekitar 20 meter, sedangkan satu terowongan lagi lebih dari 100 meter.

“Terowongan kedua ini kondisinya gelap dan sudah digenangi banyak air sehingga sulit dimasuki,” kata Nasjuneri.

Pembangunan rel kereta api ini, tuturnya, Jepang menggunakan tenaga kerja romusha dari Pulau Jawa, tawanan perang dari orang-orang Barat, serta dari beberapa daerah di Indonesia.

Contohnya, tawanan perang warga Belanda, waktu itu, dijadikan teknisi menyelesaikan pembangunan rel kereta api ini. Semula Jepang membangun rel kereta api tersebut untuk mengangkut batubara, sebagai bahan bakar menghadapi Perang Dunia II.

Batubara diangkut diambil dari Kota Sawahlunto, kemudian diangkut dan dikumpulkan di Muaro, Sijunjung. Setelah itu, dibawa menyusuri kaki Bukit Barisan dan Batang Kuantan, Singingi dan Batang Kampar, sebelum akhirnya berhenti di tepian Sungai Siak, di Kota Pekanbaru Riau.

“Pembangunan rel kereta api ini tujuannya membawa batubara menuju Singapura. Batubara ini dijadikan energi membantu Jepang memenangkan Perang Dunia II hadapi Tentara Sekutu,” kata Osvian.

Jepang kala itu, sempat membangun kamp di Desa Koto Kombu, Kecamatan Hulu Kuantan, tepatnya di pangkal jembatan, sekarang menghubungkan Koto Kombu dan Lubuk Ambacang.

Nasjuneri menimpali, dari keterangan Jammie, Jepang kala itu berpikiran, apabila batubara dibawa menuju Teluk Bayur, Padang, maka akan jauh memutar menuju Singapura.

Maka untuk memperpendek jarak, tuturnya, dibukalah jalur kereta api, dari Muaro Sijunjung-Pekanbaru. Batubara ini rencana diangkut ke Pekanbaru, selanjutnya dibawa menuju Singapura menggunakan kapal menghiliri Sungai Siak bermuara Selat Malaka.

Dari hasil temuan kemarin, kata Nasjuneri, ditemukan beberapa pondasi yang dibangun untuk dijadikan bantalan rel kereta api mulai dari Koto Kombu hingga daerah perbatasan Sumatera Barat.

“Setiap empat meter ada pondasi kita temukan dibangun, diduga ini digunakan untuk bantalan rel kereta api,” ujarnya.

Selain pondasi untuk bantalan rel, juga kita temukan pondasi untuk jembatan rel di muara-muara sungai kecil sepanjang aliran Batang Kuantan.

Bantalan untuk rel kereta api ini dibangun karena kondisi tanah dari Koto Kombu menuju Muaro, Sijunjung, labil dan mudah longsor. Sehingga Jepang membangun bantalan ini agar rel kereta api tidak mudah longsor.

Rel kereta api ini tidak sempat dimanfaatkan oleh Jepang mengangkut batubara, karena kalah perang. Semua tentara Jepang waktu itu, baik di Muara Sijunjung dan Kuansing, diangkut menggunakan kereta api menuju Pekanbaru. Semua tentara Jepang dikumpulkan di Pekanbaru.

“Mereka tidak sempat memanfaatkan rel kereta api ini untuk mengangkat batubara, karena kalah perang dan semua tentara dipulangkan dari Pekanbaru menuju Singapura,” katanya.

Tentara Jepang selain memiliki kamp di Desa Koto Kombu, juga memiliki kamp di Sijunjung. Dari keterangan Jammie, tuturnya, dulu ada lokomotif bekas Jepang ditinggal berada di seberang Desa Sungai Alah.

Namun setelah dicek ke lokasi, ternyata lokomotif tersebut tidak ada lagi. “Lokomotif itu katanya berada tidak jauh dari sumber air panas, setelah dicek sudah tidak ada,” katanya. (*)

Laman 2 dari 2
Prev12
ShareTweetShareSend

Baca Juga

Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi, Polda Sumbar Bangun 40 Titik Penampungan Air Bersih di Lokasi Bencana

Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi, Polda Sumbar Bangun 40 Titik Penampungan Air Bersih di Lokasi Bencana

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:08 WIB
Andre Rosiade dan Menteri PU Dody Hanggodo Tinjau Perbaikan Jalur Lembah Anai, Jalan Tol dan Terowongan jadi Solusi

Andre Rosiade dan Menteri PU Dody Hanggodo Tinjau Perbaikan Jalur Lembah Anai, Jalan Tol dan Terowongan jadi Solusi

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:55 WIB
Andre Rosiade Dampingi Menteri PU Tinjau Malalo-Sumpur, Janjikan Percepatan Rekonstruksi Pascabanjir Bandang

Andre Rosiade Dampingi Menteri PU Tinjau Malalo-Sumpur, Janjikan Percepatan Rekonstruksi Pascabanjir Bandang

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:54 WIB
Bantu Korban Terdampak Bencana di Pauh, PT Menara Agung Serahkan 500 Kg Beras dan 100 Dus Mie Instan

Bantu Korban Terdampak Bencana di Pauh, PT Menara Agung Serahkan 500 Kg Beras dan 100 Dus Mie Instan

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:53 WIB
Pemko Perpanjangan Tanggap Darurat hingga 15 Desember, Normalisasi Fasilitas Pendidikan dan Penanganan Pengungsi Diprioritaskan

Pemko Perpanjangan Tanggap Darurat hingga 15 Desember, Normalisasi Fasilitas Pendidikan dan Penanganan Pengungsi Diprioritaskan

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:48 WIB
Bangunan Hanyut Tersapu Banjir Bandang, Tidak Ada Tersisa, Puluhan Siswa SDN 49 Batang Kabung Numpang Ujian di Sekolah Tetangga

Bangunan Hanyut Tersapu Banjir Bandang, Tidak Ada Tersisa, Puluhan Siswa SDN 49 Batang Kabung Numpang Ujian di Sekolah Tetangga

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:47 WIB

BERITA POPULER

  • Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditintelkam Polda Sumbar Gandeng OKP Salurkan Bantuan Bencana dari Baintelkam Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemko Pa­yakumbuh Dukung Kejari Terapkan Pidana Kerja Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Rumah Semi Permanen di Sungai Lambai Hangus Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp300 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tragedi Sumatera: Pemicu Reformasi Total Tata Kelola Bencana dan Lingkungan,

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

Kasus Korupsi Kredit Modal Kerja Salah Satu Bank BUMN, Tiga Saksi Mangkir Penuhi Panggilan Kejari Padang
BERITA UTAMA

Kasus Korupsi Kredit Modal Kerja Salah Satu Bank BUMN, Tiga Saksi Mangkir Penuhi Panggilan Kejari Padang

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:19 WIB

Sambut Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Pemulihan Pascabencana

Sambut Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Pemulihan Pascabencana

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:17 WIB
Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Keuangan, Rp 2,4 Miliar Dana Perumda Tuah Sepakat tak Miliki Pertanggungjawaban yang Jelas

Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Keuangan, Rp 2,4 Miliar Dana Perumda Tuah Sepakat tak Miliki Pertanggungjawaban yang Jelas

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:13 WIB
Dugaan Penganiayaan oleh Petugas Saat Razia, Pengelola Kafe Padi Boneh Polisikan Dubalang dan Satpol PP Padang

Dugaan Penganiayaan oleh Petugas Saat Razia, Pengelola Kafe Padi Boneh Polisikan Dubalang dan Satpol PP Padang

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:12 WIB
Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi, Polda Sumbar Bangun 40 Titik Penampungan Air Bersih di Lokasi Bencana

Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi, Polda Sumbar Bangun 40 Titik Penampungan Air Bersih di Lokasi Bencana

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:08 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025