Penjual bendera di Jalan Imam Bonjol, Padang.
PADANG, METRO– Penjualan bendera merah putih dan pernak-pernik peringatan HUT RI ke-70, semakin terlihat semarak di pinggir jalan-jalan utama Kota Padang. Momen ini ternyata dimanfaatkan para penjual musiman untuk meraup keuntungan.
Seperti terlihat di sepanjang pinggir jalan seperti, kawasan Jati, Sawahan, M Yamin, dan beberapa lokasi lain. Berbagai jenis bendera merah putih berkibar terikat di seutas tali. Sasaran mereka adalah selain pejalan kaki, juga para pengendara yang melintas.
Salah seorang pedagang bendera, Fajri Akbar (19), mengaku sejak dua minggu ini, setiap hari dirinya berjualan di Jalan Sawahan. Dia mengaku momen HUT RI ini cukup mendatangkan keuntungan. Karena itu, setiap tahun dia selalu berjualan bendera, apalagi keuntungan yang didapat cukup besar.
”Ini hanya kerja sambilan untuk mengisi hari libur dari aktivitas perkuliahan saya,” kata mahasiswa UNP Pendidikan Olahraga ini kepada POSMETRO, Selasa (11/8).
Dikatakan, dirinya mulai berjualan sejak tanggal 7 Agustus lalu. Setiap dagangannya dibuka mulai dari pukul 09.00WIB sampai 17.00 WIB. ”Keuntungannya lumayan. Saat ini penjual bendera pun sudah mulai remai,” ungkapnya sambil melayani pembeli yang silih berganti berdatangan.
Katanya, tahun lalu dalam beberapa hari tersebut ia mampu mengumpulkan uang sebesar Rp5 juta. ”Untuk barang sendiri diambil sama juragan yang lokasinya di Belimbing, kalau tidak habis nanti dikembalikan lagi,” jelasnya.
Ada berbagai jenis bendera merah putih sesuai dengan ukuran. Harganya selain ditentukan dengan ukuran juga dipengaruhi bahan yang digunakan. Bendera yang paling besar berukuran 120x 180cm berbahan totoron dijual Rp90 ribu/helai sedangkan bendera berbahan Saten dengan ukuran yang sama dijual Rp80 ribu/helai.
Bendera berukuran 80x120cm berbahan totoron dijual dengan harga Rp45 ribu, yang berbahan saten Rp45 ribu/helai. Selain itu juga ada bendera segitiga kecil yang biasanya digunakan di mobil. Itu dijual Rp5 ribu setiap helainya.
”Ada juga bendera yang diletakkan di atap gedung , itu dijual per meter dengan harga Rp60 ribu. Marawa runcing merah putih juga ada, dijual denga harga Rp40 ribu perhelai,” jelasnya.
Dikatakannya dirinya berjualan hanya samapai tanggal 16 Agustus. Dia juga berharap semua barang dagangannya terjual habis, dan bisa mendatangkan yang lumayan, khususnya buat tambah biaya kuliah dan kebutuhan hidup.(cr8)
