PADANG, METRO – Dinas Pertanian Kota Padang berencana akan membentuk kawasan Lumin Florist Village. Dengan adanya kawasan ini, ditargetkan tiga tahun ke depan kampung ini bisa menghasilkan produk unggulan bunga yang akan diekspor.
“Program ini sudah diACC oleh Direktur Buah dan Florikultura, Kementerian Pertanian,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syaiful Bahri.
Syaiful menambahkan, Direktur Buah dan Florikultura mengusulkan Pemko Padang membuat komoditi anggrek. Namun begitu, pihaknya juga akan membuat semua tanaman-tanaman hias yang bersifat tropis.
Untuk tanaman anggrek terang Syaiful, Distan Padang akan bekerja sama dengan empat kabupaten/kota di Sumbar. Yaitu Bukittinggi, Padangpanjang, Solok dan Padang. Kota Padang akan jadi center dari ekspor bunga tersebut.
Rencananya jelas Syaiful, vegetatif anggrek itu selama delapan bulan berada di Padang. Kemudian empat bulannya untuk pembungaannya, yaitu di daerah tertinggi seperti Bukittinggi, Padangpanjang dan Kabupaten Solok dan Kota Solok.
Kemudian dibawa lagi ke Padang untuk diekspor. Pengusaha-pengusaha ekspornya dari Padang.
“Ini merupakan program jangka panjang kita dengan Direktur Buah dan Florikultura. Ini merupakan output dari kerja sama kita dalam kegiatan florikultura Indonesia yang digelar pada 6-9 September nanti di Padang.
Kegiatan florikultura ini menghasilkan satu konsep kerja sama dan konsep nyata untuk kesejahteraan petani kita,” tukasnya.
Sekarang ini ungkap Syaiful, petani-petani bunga yang ada di Kota Padang, tidak cuma di Lubuk Minturun saja.
Namun mencakup tiga kawasan yaitu Kelurahan Lubuk Minturun, Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto dan Kelurahan Sungai Lareh. Ketiga kelurahan itu mencakup 13 km2 atau 230 hektare.
“Ketertarikan Kementan karena bentuk kawasannya semacam agrowisata. Disini juga ada homestay-homestay.
Kabarnya pada Oktober nanti akan ada 100 orang yang akan menginap di sepanjang sungai di Lubuk Minturun,” bebernya.
Dalam kegiatan Florikultura Indonesia nanti kata Syaiful, ada seminar ekspor nanti akan ada praktisi ekspor bunga.
Ada kegiatan demo rangkai bunga, putri bunga, lomba mewarnai gambar bunga. Kemudian, juga ada peninjauan pemilik bunga di Sumbar yaitu Solok, Padangpanjang.
“Alhamdulillah, kita sudah masuk rapat finalisasi tentang acara florikuktura dan Peda Tani. Florikultura ini bersifat nasional . Seluruh pulau yang ada di Indonesia ada perwakilannya,” bebernya.
Acara Florikultura dan Peda Tani ini akan dibuka pada 6 September sekitar pukul 16.00 WIB. Kalau tak ada halangan, kegiatan ini akan dibuka oleh Menteri Perekonomian atau Menteri Pertanian. (uki)















