PASAR RAYA, METRO – “Buku adalah jendela dunia”. Kalimat itu tidak asing lagi di telinga. Pada zamannya, jauh sebelum android “menjajah” dan belanja online menjamur, buku sangatlah dicari-cari untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Pasar loak, atau penjual buku bekas pun sering diburu oleh para siswa dan juga mahasiswa.
Namun, hal berbeda terlihat dengan era saat ini. Perkembangnya sektor e-commerce atau jual beli berbasis online, membuat penjual buku mulai tergusur. Penurunan omzet penjualan buku mencapai lebih dari 50 persen dari kondisi sebelumnya.
Seperti yang diungkap Wankurai, penjual buku di Padang Teater, Jumat (12/11). Ia mengaku, pembeli maupun yang datang sekadar untuk membaca sudah tidak banyak lagi. Akibatnya, penjualan buku-buku bekas juga berkurang.
Buku yang sudah jarang ditemui karena penerbitannya sudah tidak ada. Ada juga sebagian yang masih membeli namun tidak banyak.
“Kurangnya pembeli mungkin karena orang juga takut datang ke pasar ini, suasana disini memang agak menakutkan. Semoga ada perubahan di lokasi Padang Teater ini,” harap Wankurai, saat dijumpai POSMETRO.
Ia juga tidak menampik, masuknya sektor e-commerce yang menawarkan banyak kemudahan memberi dampak terhadap turunnya penjualan bagi penjual buku di Padang Teater.
Ya, menjamurnya situs belanja online yang menawarkan berbagai produk dengan harga murah, banyak pembeli cenderung memilih berbelanja menggunakan media e-commerce karena harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan berbelanja langsung di toko.
“Dulu, banyak mahasiswa yang datang mencari buku untuk bahan skripsi atau tugas-tugas kuliah. Sekarang, bisa dihitung dengan cari,” sebut Wankurai.
Bagi pemburu dan pecinta buku-buku bekas dan murah di Kota Padang, sebenarnya keberadaan toko buku bekas dan murah di kawasan Padang Teater bukanlah tempat yang asing lagi. Beragam jenis buku tersedia, mulai dari buku pelajaran sekolah, perkuliahan, novel, kamus, ensiklopedia, majalah, komik, dan lainnya. Menariknya, pedagang juga menjajakan buku yang sudah langka.
Sementara itu, Neti, penjual di Toko Varia Sari menjelaskan pengunjung di pasar ini sepi, penjualan pun juga sangat kurang, di keadaan ini masih harus bertahan untuk kehidupan. “Ya, mau bagaimana lagi, yang datang makin berkurang. Tapi, kami penjual tetap bertahan untuk mencari sesuap nasi,” imbuhnya. (e)















