SUDIRMAN, METRO – Hari ini (28/6), sekitar 14.000 siswa lulusan SD Negeri dan Swasta di Kota Padang akan memburu bangku SMP pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2019/2020. Namun jumlah itu tak sebanding dengan daya tampung SMP Negeri yang hanya 8.000 orang. Itu artinya, sebanyak 6.000 calon siswa akan masuk sekolah swasta.
“Jumlah SD di Kota Padang sekitar 409, cuma yang tamat SD sekitar 14 ribu kalau ditambah MI (Madrasah Ibtidaiyah) bisa sekitar 15 ribu. Sedangkan, kuota SMP Negeri ada 8.000. Jika lebih dari itu berarti masuk ke sekolah swasta,” kata Kepala UPTD Data Pokok Pendidikan dan Teknologi Informasi (Dapodik & TI) Dinas Pendidikan Kota Padang, Irwan kepada POSMETRO, Kamis (27/6).
Untuk PPDB online tingkat SMP Negeri, kata Irwan, mulai dibuka pada 28-29 Juni. Untuk persiapan PPDB online ini, sebut dia, pihaknya telah menyiapkan server, termasuk jaringan sehingga dipastikan stabil hingga seluruh tahapan seleksi. Selain itu, akses PPDB online pun telah diujicobakan.
“Persiapan jaringan sudah kita konfirmasi ke sekolah, ujicoba jaringan juga sudah, insyaAllah seluruh sekolah sudah siap semuanya. Masing-masing sekolah disediakan 2 orang operator sehingga mereka bisa gantian dan dikasih link untuk login,” ujar Irwan.
Selain itu, kata Irwan, pihaknya juga bekerjasama dengan Universitas Negeri Padang (UNP) dalam menggunakan bandwidth (besarnya data) sebesar 1,2 Gbps (Giga Byte per Second). Dengan kapasitas bandwidth sebesar ini tidak ada keluhan dari masyarakat terkait server error ataupun lelet.
“Kita didukung dengan bandwidth UNP, karena bandwidth UNP ini kan besar, waktu tes CPNS kemarin UNP juga menggunakan bandwidth tersebut sehingga tidak terjadi server lelet ketika melakukan pendaftaran online,” sebut Irwan.
Irwan menambahkan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada operator PPDB online untuk SMP Negeri Padang. Tujuannya, untuk memberikan pengertahuan kepada mereka. Pendaftaran PPDB online bisa dilakukan melalui website http://psb.diknaspadang.id.
“Kita juga sudah melakukan sosialisasi kepada operator sebelum bulan puasa. Jadi mereka sudah terlatih, sedangkan untuk bisa akses 24 melalui internet. Sosialisasi kepada ketua gugus, korwil, dan kepala sekolah di Padang juga sudah dilakukan,” ulas Irwan.
Sama seperti tahun sebelumnya, PPDB online tahun ini menggunakan sistem zonasi dan jalur mandiri ditiadakan. Untuk tingkat SMP, sistem zonasinya berdasarkan SD terdekat dengan SMP yang menjadi sekolah zonasi. PPDB online tingkat SMP, lanjut Irwan, tahap pertama jalur prestasi akademis, tahfidz Al Quran dan perpindahan orang tua/wali.
“Khusus bagi siswa di luar Padang, paket A, atau tamatan sebelum 2019 bisa mengikuti pra pendaftaran pada 26 hingga 29 Juni,” tambah Irwan.
Bagi calon peserta didik SMP yang tidak lulus tahap pertama dan calon peserta didik dari keluarga kurang mampu bisa mendaftar di tahap kedua pada 2 dan 3 Juli mendatang berdasarkan jalur zonasi di situs PPDB online SMP tujuan. Calon peserta didik dapat memilih dua sekolah dengan ketentuan, pilihan pertama harus sekolah di zonasinya dan pilihan kedua luar zona.
“Namun, pilihan kedua bisa diterima apabila sekolah luar zona tersebut belum terpenuhi daya tampungnya oleh peserta didik zonanya. Termasuk peserta didik dari keluarga tidak mampu, ditambah dari jalur prestasi dan inklusif,” papar Irwan.
Irwan menyatakan, kuota PPDB masing-masing sekolah tidak dibatasi, hanya saja tergantung dari jumlah ruang kelas yang tersedia di sekolah tersebut. Sesuai aturan, untuk tingkat SMP per kelas 32 orang peserta didik. Kemudian jumlah tersebut dikalikan banyak ruang kelas yang tersedia.
“Nah, totalnya dikurangi dengan peserta didik yang tinggal kelas, maka segitu jumlah kuota PPDB di sekolah tersebut,” tukasnya. (mil)


















