AIAPACAH, METRO – Peternak Kota Padang hanya sanggup memenuhi 30 persen kebutuhan pangan hewan bagi warga Padang. Sisanya, 70 persen kebutuhan pangan hewan lainnya harus dipasok dari kabupaten/kota atau luar Sumbar.
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, jumlah penduduk Kota Padang saat ini merupakan 20 persen dari jumlah penduduk Sumbar. Sedangkan tingkat pertumbuhannya 1,4 persen per tahun.
“Dengan tingkat pertumbuhan dan jumlah penduduk yang tinggi, tentu kebutuhan hasil ternak seperti daging, susu, telur dan lainnya juga tinggi,” ujar Mahyeldi saat membuka Livestock Expo dan Kontes Ternak 2019, Rabu (26/6) di Aiapacah, lapangan belakang Balai Kota Padang.
Padahal terang Mahyeldi, Kota Padang memiliki sumber daya alam (SDA) yang berpotensi untuk pengembangan peternakan. Sebab, dari luas daratan Kota Padang, sepertiganya didiami penduduk, sedangkan dua pertiga merupakan daerah pertanian dan perkebunan.
“Bagian daratan dua pertiga ini bisa dioptimalkan untuk peternakan. Ini potensi yang ada di Kota Padang yang bisa menampung ternak besar dan ternak kecil,” tukasnya.
Mahyeldi menambahkan, dengan potensi yang ada ini, tentunya bisa dan mampu memenuhi kebutuhan pangan asal hewan untuk kebutuhan Kota Padang.
“Saat ini kita sangat tergantung dari kabupaten/kota se-Sumbar dan luar Sumbar,” sebutnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut terang Mahyeldi, pemko akan memulai pembibitan dalam waktu dekat ini. Kemudian, Pemko juga telah melakukan MoU dengan salah satu komunitas pengusaha Minang di Jakarta yaitu membangun rumah potong ayam di Padang.
“Dengan adanya rumah potong ayam ini bisa melengkapi pangan olahan yang terjamin kehalalannya,” bebernya.
Saat ini di Padang, selain nasi Padang, juga banyak kuliner yang bahan bakunya dari pangan hewan. Seperti, pecel lelel dan berbagai macam merek fried chicken. Dengan banyak usaha kuliner, tentu kebutuhan akan pangan asal hewan juga meningkat.
Mahyeldi mengharapkan kepada peternak, petani, calon peternak, calon petani untuk mengambil manfaat dari kegiatan Livestock Expo dan Kontes Ternak ini.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memicu dan memacu semangat kita untuk bertani atau beternak. Saat ini, peternak-peternak Kota Padang mulai menunjukkan kegairahan dalam beternak,” harapnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Sumbar, Erinaldi mengatakan, Livestock Expo dan Kontes Ternak sebagai persiapan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XVI pada 2020.
Kegiatan tersebut dihadiri 50 ribu petani dari seluruh Indonesia dengan lokasinya sama dengan Livestock Expo dan Kontes Ternak 2019 yaitu di Aiapacah.
“Kita memilih di sini (Aiapacah) untuk uji coba sekalian. Kita lihat baru satu iven, sudah full di sini (Aiapacah). Wako harus memikirkan lahan yang lebih luas untuk menyukseskan Penas 2020,” ujarnya.
Erinaldi menambahkan, dalam Livestock Expo dan Kontes Ternak 2019, disiapkan teknologi penggemukkan sapi. Kemudian, lomba sapi ekstrem, dimana sapi paling berat, akan menang. Sapi yang menang dijadikan sapi untuk kurban Presiden saat Idul Adha nanti. (uki)


















