Posmetro Padang
Jumat, 19 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG METRO PADANG

Kendala Budidaya Kedelai Beragam

Redaksi
Selasa, 18 Juni 2019 | 10:30 WIB

PADANG, METRO – Pemprov Sumbar melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distapahorbun) Sumbar akhirnya memutuskan tidak lagi melakukan penanaman kedelai. Kepastian itu menyusul sejumlah kendala yang dihadapi. Salah satunya, mahalnya bibit kedelai yang mencapai Rp15 ribu perkilogram (kg).
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Candra mengatakan, cukup banyak kendala di lapangan, saat berupaya melakukan penanaman kedelai. Salah satunya, mahalnya bibit kedelai yang mencapai Rp15 ribu perkilogram, pemeliharaan dan lainnya. Akibatnya, semangat petani menanam kedelai menjadi kendor.
“Awalnya kita telah memulai gerakan menanam kedelai, melalui pajele (padi, jagung dan kedelai). Setelah dijalani, ternyata bibitnya cukup mahal, dan biaya pemeliharaan cukup tinggi. Akibatnya, kini lahan yang dulu sempat ditanami kedelai, ada yang beralih bertanam jagung,” kata Candra, Senin (17/6).
Candra menjelaskan, satu kilogram bibit kedelai seharga Rp15 ribu hanya bisa memenuhi lahan seluas 40 meter. Bila dikalkulasikan untuk satu haktare lahan, kurang lebih bisa menghabiskan 25 kilogram bibit kedelai. Artinya, uang yang harus dikeluarkan untuk satu haktare mencapai Rp375 ribu. Sementara, satu orang petani memiliki minimal dua haktare lahan kedelai.
Selain harga bibit yang terbilang mahal, biaya perawatan untuk bertani kedelai juga terbilang cukup rumit. Karena tanaman kedelai sangat rentan diserang hama yang mengakibatkan buah kedelai bercak-bercak hitam.
Cara untuk mengantisipasi hama itu, perlu dilakukan penyemprotan secara teratur, melihat dari kondisi tanamannya. Kondisi ini akan semakin parah, bila cuaca hujan sering melanda. Belum lagi untuk biaya panennya.
“Sebenarnya untuk meminamalisir biaya panen itu, telah kita bantu alat mesin perontokannya melalui kelompok tani. Tapi petani masih memilih cara tradasional, akibatnya cukup banyak tenaga yang dikerahkan dan membuat pengeluaran dana yang cukup besar,” ujar Candra.
Di Sumbar, mata Candra, daerah yang disebut cukup luas bertanam kedelai, dulu tersebar di Kabupaten Agam, Pasaman Barat, Sijunjung, Dharmasaraya, dan Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk masing-masing daerah itu, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan telah menyerahkan bantuan alat mesin untuk panen kadelai sebanyak 100 unit melalui kelompok tani. Ternyata, bantuan tersebut tidak benar-benar membantu petani kedelai.
Menurut Candra, dengan tidak ada lagi penanaman kedelai di Sumbar, terhitung tahun 2019 ini, merupakan langkah yang cukup sulit diambil oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan. Karena pada umumnya, kedelai cukup banyak diminati di daerah Sumbar, terutama untuk menjalankan usaha pembuatan tahu dan tempe.
“Soal pasar kedelai di daerah Sumbar ini, sebenarnya sangat bagus. Ya itu lagi, untuk memproduk kedelai itu biayanya cukup mahal. Jika dihitung-hitung, petani hanya untung sedikit dari biaya yang telah dikeluarkan. Kalau bicara masa panen, untuk kedelai setelah 100 hari tanam sudah bisa panen. Biasanya untuk 25 kilogram bibit itu, bisa memproduksi 1,5 ton kedelai,” jelas Candra.
Candra menyebutkan, produksi kedelai di Sumbar saat ini masih tergolong rendah, yakni berkisar 1,15 hingga 1,32 ton per haktare, dengan luas tananam berflutuasi sangat signifikan sekitar 296 hektare, dengan produksi 1,19 ton per haktare, yang dibandingkan luar negeri 2,3 -3 ton per haktare.
Sementara untuk kebutuhan kedelai di Sumbar, menurut Candra, saat ini terbilang cukup tinggi. Dari produksi 241,05 ton per bulan atau 2.892,6 ton per tahun. Untuk menutupi kebutuhan kedelai Sumbar, pemerintah mendatangkan kedelai dari Jambi, Riau dan Medan.
“Tingginya kebutuhan kedelai di Sumbar, karena ada 18 industri pengolahan kedelai yang bergerak untuk membuat tahu dan tempe. Sekarang, dengan tidak lagi melakukan penanaman kedelai, 18 industri itu harus membeli kedelai ke berbagai daerah melalui agen yang ada di Padang,” tegasnya. (mil)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Penyandang Disabilitas Dapat Kursi Roda Baru dari Wako

Penyandang Disabilitas Dapat Kursi Roda Baru dari Wako

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:41 WIB
DJP Sumbar dan Jambi Amankan Rp583,56 Miliar dari WP Bandel, Korban Banjir dan Longsor bisa Minta Keringanan Pajak

DJP Sumbar dan Jambi Amankan Rp583,56 Miliar dari WP Bandel, Korban Banjir dan Longsor bisa Minta Keringanan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:40 WIB
Andre Rosiade: Perbaikan Jalan Rusak Bayang–Alahan Panjang akibat Banjir Bandang dari APBN

Andre Rosiade: Perbaikan Jalan Rusak Bayang–Alahan Panjang akibat Banjir Bandang dari APBN

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:38 WIB
Marandang untuk Korban Bencana Sumatera, Target 1 Ton, PKK Sumbar Tuntaskan 400 Kg Rendang

Marandang untuk Korban Bencana Sumatera, Target 1 Ton, PKK Sumbar Tuntaskan 400 Kg Rendang

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:36 WIB
3 OPD Pemko Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Sudah 100 Persen

3 OPD Pemko Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Sudah 100 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:35 WIB
Prajurit Kodaeral II Bersihkan Lumpur di Lumin dan SMAN 12

Prajurit Kodaeral II Bersihkan Lumpur di Lumin dan SMAN 12

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:33 WIB

BERITA POPULER

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan
METRO SUMBAR

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:27 WIB

Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Minggu, 14 Desember 2025 | 20:58 WIB

Kendala Budidaya Kedelai Beragam

Selasa, 18 Juni 2019 | 10:30 WIB
Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:38 WIB
Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:12 WIB

BERITA TERKINI

Setelah Adora dan Tyranno, Indomobil E-Motor Resmi Perkenalkan Skuter Listrik Sprinto
METRO SUMBAR

Setelah Adora dan Tyranno, Indomobil E-Motor Resmi Perkenalkan Skuter Listrik Sprinto

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:24 WIB

Sungai Suil kembali Menghitam, Warga Sinamar Desak Pemerintah Tindak Tegas PT TKA

Sungai Suil kembali Menghitam, Warga Sinamar Desak Pemerintah Tindak Tegas PT TKA

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58 WIB
Diduga Korban Banjir Bandang, Mayat Perempuan Ditemukan di Tepian Batang Anai

Diduga Korban Banjir Bandang, Mayat Perempuan Ditemukan di Tepian Batang Anai

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58 WIB
Hiace Pembawa Ganja Dicegat di Palupuh, BNNP Sumbar Gagalkan Peredaran 100 Paket Ganja, Tiga Tersangka Dibekuk

Hiace Pembawa Ganja Dicegat di Palupuh, BNNP Sumbar Gagalkan Peredaran 100 Paket Ganja, Tiga Tersangka Dibekuk

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:56 WIB
Oknum Guru Terciduk Bersama Pria di Toilet Masjid, Gubernur Sumbar Wacanakan Penjara di Pulau untuk Pelaku Perilaku Menyimpang

Oknum Guru Terciduk Bersama Pria di Toilet Masjid, Gubernur Sumbar Wacanakan Penjara di Pulau untuk Pelaku Perilaku Menyimpang

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:52 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025