Lokasi berfoto yang menarik bagi warga di Pantai Padang saat ini rawan pemalakan.
PURUS, METRO–Pantai purus memang telah tergolong tempat wisata yang rawan kejahatan seperti pemalakan terhadap pengunjung yang ingin berwisata dan menikmati pantai. Beberapa orang mengaku memang sering dimintai uang ditempat wisata yang menjadi ikon Kota Padang tersebut, terutama pada saaat musim liburan datang dan weekend.
“Ya. Saya pernah dimintai uang disini dan dengan terpaksa saya memberikan uang, karena mereka memintanya Rp10 ribu,” ujar salah satu pengunjung pantai Purus Padang, Arif (24).
Keresahan pengunjung yang ingin menikmati indahnya pariwisata Kota Padang tersebut tidak terobati dengan adanya petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang selalu standby di lokasi tersebut. “Saya memberikan yang mereka minta karena malas ribut-ribut saja, ya sama-sama tahu bagaimana pemuda disini,” sambungnya.
Pantauan POSMETRO, hal tersebut terjadi karena pengawasan yang dilakukan tidak ketat dan tidak memperhatikan kenyamanan pengunjung. Petugas Satpol PP yang piket di lokasi tersebut hanya duduk di pos mereka dan tidak memperhatikan pengunjung jika ada yang melakukan hal seperti pemalakan di lokasi tersebut.
Selain itu, sebagian pengunjung yang pernah menjadi korban juga jarang yang melaporkan kejadian itu kepada polisi. Makanya tindakan dari para preman parkir tersebut menjadi-jadi. Bahkan, tarif parkir yang sudah ditentukan sebanak Rp1.000 untuk sepeda motor dan Rp 2000 untuk mobil tersebut diminta dua kali lipat. Padahal, di lokasi tersebut telah terpampang pengumuman iuran parkir dengan jelas.
“Ya bagaimana lagi, masa cuma karena uang Rp1.000 harus ribut sama tukang parkir, kan gak enak juga. Apalagi kalau dengan keluarga,” ujar pengunjung lainnya, Rian (22).
Sementara, preman yang melakukan pemalakan terhadap pengunjung di lokasi Pantai Purus Padang hanya memakai pakaian seperti pengunjung lainnya. “Susah membedakan mereka mana yang preman dan mana yang orang biasa berkunjung,” sambungnya.
Memang dilokasi tersebut sering terlihat anak muda berumur 20-an tahun sering berkumpul, bahkan ada yang memakai rompi parkir seperti ketentuan dari Pemko Padang. Tetapi, pengunjung benar-benar merasa terganggu oleh banyaknya pemalak yang meminta uang dengan paksa di lokasi tersebut.
Sementara, Kapolsek Padang Barat, Kompol Sumintak saat dikonfirmasi POSMETRO, Kamis sore mengatakan, saat ini masyarakat masih enggan untuk melaporkan hal tersebut. Dia menyarankan kepada para pengunjung pantai Padang, jika menemukan hal tersebut silakan memfoto pelakunya dan laporkan.
“Kita minta masyarakat yang resah dengan tindakan tukang parkir preman dan pemalak di kawasan pantai Padang ini untuk memfoto dan melaporkan tindakan mereka ke Polsek Padang Barat. Kita akan berikan tindakan tegas bagi mereka,” tukas Sumintak. (h/age)