Spanduk penolakan berdirinya krematorium di kawasan Pondok, Kota Padang.
NANGGALO, METRO–Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, pengoperasian krematorium di rumah duka HBT Pondok sudah sesuai dengan aturan. Jika masih ada penolakan dari segelintir oknum masyarakat, Mahyeldi berharap agar kepolisian segera bertindak mengamankan pihak-pihak yang menimbulkan konflik.
”Itu tugas kepolisian menertibkan. Kita sudah keluarkan izin. Tak ada yang dilanggar dalam pengoperasian krematorium itu. Kalaupun ada pihak pihak yang menolak tanpa alasan yang jelas, ya diamankan saja,” ujar Mahyeldi saat diwawancarai koran ini usai pengoperasian Kantor Camat Nanggalo Padang, kemarin.
Kota Padang, merupakan suatu kesatuan dari wilayah di Indonesia yang berlandaskan hukum. Semua kebijakan harus berdasarkan ketentuan ketentuan yang berlaku. Begitu juga dengan pengoperasian krematorium yang menurutnya sudah sesuai aturan yang perizinan yang berlaku. Karena telah ada izinnya pemerintah berkewajiban untuk mengamankannya, terutama aparat.
”Kita tinggal di daerah hukum. Semuanya harus berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya lagi.
Sementara, Kapolresta Padang, Kombes Pol Wisnu Andayana saat dikonfirmasi POSMETRO, Kamis sore mengatakan, pihaknya akan berjalan sesuai protap dan jalur yang telah ditetapkan. Menurutnya, memang perizinan itu diperlukan karena sudah dikeluarkan oleh Pemko. Selain itu, saat mengeluarkan izin, sudah pasti instansi terkait memikirkan dampak dan resikonya akibat kebijakan tersebut.
”Ke depan, kita juga berharap akan digiatkan lagi untuk koordinasi bersama dengan instansi terkait atau stakeholder untuk membicarakan hal-hal yang seperti ini sebelum dikeluarkan perizinannya,” ucapnya.
Ditambahkan Kapolres, dalam hal ini kurang bijak rasanya kalau saling menyalahkan, karena baik itu Pemko ataupun pihak lainnya pasti mempunyai maksud yang baik perihal pendirian krematorium atau penolakan tersebut. Namun, jika tindakan provokasi tersebut sudah melewati batas, pihak kepolisian pun akan beri tindakan tegas.
”Tapi, saya sangat menyayangkan apabila ada pihak atau oknum tertentu yang memprovokasi hal ini ke arah SARA. Kita harap permasalahan ini aman-aman saja dan tidak ada clash di lapangan,” jelasnya. (tin/age)