Para pelanggar Perda diamankan dan dibawa ke Markas Pol PP Padang, Kamis (5/11), usai tertangkap dalam razia. Tiga di antaranya waria.
BGD. AZIS CHAN, METRO–Sebanyak 23 penikmat dunia malam digaruk Satpol PP Padang dalam razia yang digelar pada Rabu malam sampai Kamis dini hari, (4-5/11). Tiga yang tertangkap merupakan waria.
Dari pantauan POSMETRO, razia mulai dilaksanakan pada pukul 23.45 WIB. Tempat pertama yang didatangi petugas adalah kawasan Bungus. Di sana, Sat Pol PP merazia tempat karaoke seperti Ayah Kafe, Oca Kafe, Elok Kafe, Chintya Kafe dan berhasil mengamankan sekitar 19 wanita malam yang tidak memiliki identitas. Kemudian, setelah mengamankan wanita tersebut dibawa ke Markas Satpol PP Padang.
Tak cukup sampai di situ saja, tim personel Satpol PP Padang melanjutkan razia beberapa lokasi dunia malam lainnya. Termasuk Happy Family Karoke. Petugas juga bergerak ke Witz Club Axana Hotel, di Jalan Gereja. Beberapa orang diamankan, termasuk tiga waria.
Pemandangan ironis, terjadi saat personel Satpol PP memeriksa pengunjung di Axana. Seakan tak dihargai, disaat petugas Satpol PP Padang memeriksa tamu yang tidak ada identitas, tiba-tiba pihak Axana memberitahukan bahwa razia sudah selesai dan menyuruh DJ menyalakan musik.
Dari razia Satpol PP Padang yang biasa dilakukan, yang menyatakan pemeriksaan itu selesai adalah pihak Satpol PP Padang, bukan dari pihak yang dirazia.
“Padahal ada beberapa tamu yang tidak memiliki identitas. Karena diberitahukan selesai, saya tinggalkan saja, dan mereka seenaknya saja menyalakan musik, padahal kami masih berada di dalam,” kata salah seorang petugas Satpol PP.
Kasat Pol PP Padang Firdaus Ilyas mengatakan razia yang dilakukan merupakan razia rutin untuk memerangi pekat dan merazia warga yang tidak memiliki tanda pengenal penduduk.
“Sebanyak 23 diamankan Saat razia pekat dan KTP. 3 orang diantaranya waria. Kita akan data mereka. Terkait adanya pelecehan di Axana, ketika terjadi pemeriksaan oleh petugas, dimana tiba- tiba musik dinyalakan oleh pihak Axana, padahal razia sedang berlangsung, kita akan koordinasikan dulu dengan anggota yang saat itu bertugas, untuk mencari kebenarannya,” sebut Firdaus.
Di Kantor Satpol PP Padang mereka akan diperiksa dan dimintai keterangan, kalau mereka adalah wanita penghibur maka akan diserahkan ke Dinas Sosial tapi kalau tidak mereka hanya didata dan dilakukan pembinaan ,” katanya.
Kegiatan ini lanjut Firdaus merupakan upaya Satpol PP Kota Padang untuk mewujudkan suasana kota Padang yang aman. “Kalau dilingkungan masyarakat ada beberapa orang warga yang tidak memiliki identitas tentu akan membuat suasana menjadi tidak nyaman,” katanya. (r)
Komentar