Alat krematorium yang disebut pihak HBT sudah sesuai standar dan tidak menyebabkan dampak lingkungan.
PADANG, METRO–Terkait adanya protes yang dilakukan oleh warga Kelurahan Pasar Gadang, terkait keberadaan krematorium yang ada di Jalan Pasar Borong III, Kelurahan Batang Arau, HBT meminta agar masyarakat juga memprotes krematorium yang sudah jelas-jelas menyalahi aturan.
Tuako HBT Andreas Sofiandi, mengatakan terkait persoalan adanya protes warga, dia tidak keberatan, namun seharusnya masyarakat juga memprotes krematorium yang ada di Bungus dan Gunung Padang, mengapa krematorium yang tidak menyalahi diprotes.
”Kami tidak bisa terlalu menanggapi, itu di luar kapasitas kami, namun saya ingin masyarakat seharusnya protes krematorium yang ada di Bungus ataupun yang ada di Gunung Padang, itu jelas jelas sudah menyalahi aturan. Mengapa krematorium.yang sudah lengkap izinnya yang diprotes,” katanya, Jumat (30/10).
Selain itu, Andreas menambahkan seperti krematorium yang ada di Bungus, itu sangat menyalahi. Sebab krematorium itu tidak berizin IMB, maupun izin menyangkut dengan pengolahan limbah, dan kemudian berdiri di tanah pemda serta tidak membayar sewa. Ditambah lagi lokasinya yang terlalu dekat dengan Pertamina.
”Ketika pembakaran, asapnya juga ikut membawa bunga api. Itu sangat berbahaya karena lokasinya dekat dengan Pertamina. Namun mengapa masyarakat tidak protes. Saya tahu yang di Bungus itu menyalahi aturan. Sebab pada tahun 1997, krematorium yang di Bungus itu saya yang membangun tempat itu dengan uang pribadi saya,” kata Andreas.
Andreas melanjutkan, masyarakat sebaiknya memprotes krematorium di Bungus, yang memiliki mesin berbeda. Jika pembakaran, bukan asap saja yang keluar, bahkan ikut membawa bunga api.
”Saya bertanggung jawab dengan perkataan saya, dan saat ini saya harus bereaksi dengan kejadian ini,” kata Andreas.
Sementara itu, Andreas menyayangkan mengapa krematorium yang ada di Jalan Pasa Borong III yang sudah memiliki izin lengkap, dan lolos uji emisi, serta memiliki alat termodren yang didatangkan langsung dari Korea, masih didemo. Alat krematorium itu, merupakan alat tercanggih dan tidak mengeluarkan asap sedikitpun.
”Kita sudah mengujinya, dan disaksikan langsung oleh wali kota dan kita lihat bersama, krematorium itu izinnya sudah lengkap dan tidak ada lagi persoalan. Terkait protes itu, saya saat ini harus bereaksi, mereka yang protes bukan warga Kelurahan Batang Arau, tapi warga Pasa Gadang,” ungkapnya.
Andreas melanjutkan, bahwa dia belum tahu siapa pihak yang mengompori masyarakat sehingga terjadi seperti ini, yang jelas pasti ada yang memanfaatkan situasi seperti ini. Jika keberatan dengan krematorium ini, seharusnya protes dulu dengan krematorium mereka yang di Bungus.
”Ini kepentingan dan kebutuhan masyarakat untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan mereka. jika ini dipermasalahkan oleh masyarakat, saya minta masyarakat juga memprotes semua krematorium. Saya menduga dalam hal ini ada orang-orang memanfaatkan pers dan masyarakat atas kepentingan tersendiri. Protes dulu yang jelas-jelas menyalahi, kenapa yang sudah benar diprotes,” pungkasnya. (r)