SUDIRMAN, METRO – Banyaknya ragam menu pabukoan yang dijual di pasaran cukup menggugah selera. Namun, dari banyaknya makanan tersebut, ada sejumlah pabukoan yang ternyata bisa memicu penyakit kanker. Jenis makanan yang patut diwapadai yaitu, mie basah, bakso, tahu, daging ayam, dan ikan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Merry Yuliesday menyebutkan, mengonsumsi makanan yang mengandung formalin secara terus menerus dapat menyerang sistem pencernaan, kanker, dan menyebabkan kematian.
”Kandungan formalin kimiawi di dalam tubuh kita, pada dasarnya memberikan efek jangka panjang yang lebih besar seperti kanker hati, gangguan ginjal, gangguan saraf,” jelas Merry saat dihubungi, Selasa (14/5).
Merry juga menyebutkan, ada beberapa makanan yang berpotensi menggunakan formalin yakni, mie basah, daging ayam, tahu, ikan, dan bakso. Dari beberapa uji yang dilakukan, pihaknya bersama BPOM mencurigai beberapa makanan itu yang berpotensi mengandung formalin.
”Nah kalau untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi, gangguan saluran pencernaan seperti diare, mual. Efeknya itu langsung usai mengkonsumsi formalin ini jarang langsung terjadi,” sebut Merry.
Meskipum hanya sedikit kandungan formalin kimiawi yang masuk ke dalam tubuh, menurut Merry, ini sudah menjadi pemicu kanker. Karena, untuk formalin tidaka ada mabang batas minimumnya lantaran karsinogennya sangat berbahaya untuk tubuh.
”Efek jangka panjangnya sangat berbahaya jika kita konsumsi formalin. Sedikit saja itu memicu kanker. Tapi ada memang formalin alamiah seperti dijamur, buah anggur, dan beberapa tumbuhan lainnya,” ujar Merry.
Merry menambahkan, secara kasat mata memang tidak bisa dibedakan makanan tersebut mengandung formalin atau tidak. Namun, bisa dicirikan dengan waktu tahan makanan lebih dari pada umumnya. Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin, dia lebih tahan lama.
”Kalau normal paling satu hari tahannya, tapi yang mengandung formalin ini bisa lebih dari tiga hari, dan teksturnya tidak mudah hancur,” kata Merry.
Sementara, Kepala BPOM Padang Martin Suhendir mengatakan, sejumlah pedagang menggunakan bahan berbahaya yang biasa disalahgunakan untuk pewarna dan pengawet makanan. Seperti rhodamin B, boraks, dan formalin. Boraks biasanya digunakan untuk antiseptik, antirayap, pabrik cat dan pembersih lantai.
”Tapi bagi pedagang nakal banyak yang digunakan untuk makanan seperti rumput laut, cincau. Biasanya makanan yang mengandung boraks terasa lebih kenyal,” kata Martin.
Martin berkata, formalin berguna untuk pengawet mayat. Namun banyak digunakan untuk mengawetkan tahu dan ikan. Rhodamin B, boraks, dan formalin dilarang untuk makanan karena sangat membahayakan kesehatan. Apabila dikonsumsi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kanker.
”Kalau dikonsumsi terus menerus bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh hati dan ginjal. Dalam jangka waktu 10 sampai 15 tahun bisa menyebabkan kanker,” sebut Martin. (mil)


















