PADANG, METRO – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar, Adib Alfikri tancap gas dalam mengembangkan kualitas pendidikan pascadilantik pekan lalu oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. Karena, posisi Sumbar di banding provinsi lain belum menggembirakan secara nasional.
”Sumatera Barat sejak dulunya adalah pusat industri ‘otak’ nasional. Pendidikan yang menjadi andalannya. Namun dalam perjalanannya, posisi Sumbar naik turun di banding provinsi lain. Bahkan, kalau dibanding provinsi di Pulau Jawa, kita jauh di bawah Jakarta dan Jogjakarta,” kata Adib Alfikri saat bersilaturahmi dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI), kemarin.
Menurut Adib, persoalan pendidikan tidak terlepas dari mutu guru, sarana prasarana dan ketersediaan akses serta partisipasi masyarakat.
“Kita ingin Sumbar kembali berjaya di bidang pendidikan dengan indikator sederhana. Lulusan SMA kita bisa menembus perguruan tinggi favorit di dalam dan luar negri dengan presentase di atas 70%. Lulusan SMK juga demikian bisa menembus dunia kerja yang disiapkan oleh perusahaan,” katanya.
Dari pertemuan itu, KPI yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur siap bersinergi dengan Dinas Pendidikan Sumbar dalam memajukan pendidikan, terutama kualitas guru dan sekolah. Lembaga KPI yang berdiri sejak tahun 1992 telah berkontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua.
“Khusus untuk Sumbar, tepatnya di Kota Padang, KPI telah digandeng Dinas Pendidikan Kota Padang sejak tahun 2015. Fokus kami adalah pemetaan kompetensi guru, pendampingan dan coaching kepala sekolah,” ujar Direktur KPI Misbahul Munir MA dalam pertemuan dengan Dinas Pendidikan itu.
Manajer KPI Wilayah Sumbar, Mulyadi Muslim mengatakan, keberadaan KPI di Kota Padang secara khusus sudah dirasakan manfaatnya oleh guru-guru negeri dan juga swasta. Bahkan beberapa sekolah favorit seperti Ar Risalah dan Adzkia juga bersinergi dengan KPI.
“Makanya kita ingin berbagi pengalaman dan bersinergi dengan Dinas Pendidikan Sumatera Barat. Sehingga ke depannya mutu pendidikan di Sumatera Barat bisa lebih terjamin dan terus berkelanjutan dalam kualitas. Sehingga bisa bersaing secara internasional,” katanya. (r)