ANDALAS, METRO – Jargon, “berbukalah dengan yang manis-manis’ sudah melekat dengan budaya puasa bagi masyarakat. Padahal, sejumlah pakar kesehatan justru tidak menyarankan makanan dan minuman manis dikonsumsi secara berlebihan sebagai menu utama untuk berbuka puasa ataupun sahur.
Kepala Puskesmas Andalas, dr Mela Aryani menyarankan, berbuka puasa dengan buah kurma, karena bisa membuat tubuh kembali segar setelah berpuasa. Air putih juga sangat disarankan untuk mengawali buka puasa. Sesuai dengan hadis nabi yang menganjurkan berbuka dengan tiga butir kurma atau air putih.
”Menu glukosa rendah seperti air putih sangat bagus untuk mengawali buka puasa. Kan tidak ada hadis yang mengatakan berbuka dengan makanan atau minuman manis. Boleh kok dengan teh manis, tapi cukup tiga teguk saja. Kalau berlebihan bisa dehidrasi,” ujar dr Mela, Senin (6/5).
Menurut dr Mela, jenis makanan atau minuman dengan kadar glukosa tinggi dapat menyebabkan tubuh terasa lemas setelah berpuasa. Apalagi setelah berbuka kegiatan umat muslim dilanjutkan dengan ibadah shalat tarawih. Dia menyarankan, untuk tidak mengawali berbuka dengan minuman dingin atau es.
”Kalau minum es atau yang sifatnya dingin bisa menyebankan laju pencernaan yang mana dapat menahan rasa lapar. Sehingga ketika kita berbuka dengan minuman dingin maka akan merasa cepat kenyang,” jelas dr Mela.
Menu lain yang dianjurkan untuk dikonsumsi utama saat berbuka puasa, sebut dr Mela, adalah sayur-sayuran. Seperti sayuran timun, selada dan jenis lain yang berserat tinggi. Selain dapat menghilangkan haus, jenis sayuran tersebut juga baik untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah sembelit.
”Kalau berbuka akan lebih baik mengonsumsi makanan yang berkuah seperti, sayur-sayuran atau sup,” kata dr Mela.
Sedangkan aneka jenis makanan yang perlu dihindari saat berbuka, menurut dr Mela lagi, yang paling utama adalah gorengan. Pasalnya, dapat berpotensi membuat iritasi orang mulut dan tenggorokan yang kering karena kekurangan cairan selama berpuasa. Akibatnya, bisa menyebabkan radang tenggorokan.
”Gorengan sebaiknya dihindari saat berbuka puasa. Apalagi kalau minyaknya sudah berkali-kali dipakai karena akan memperburuk keadaan seseorang yang memikiki riwayat penyakit jantung koroner, dan hipertensi,” sebut dr Mela.
Begitu pula konsumsi makanan atau minuman manis juga tidak dianjurkan ketika sahur. Insulin tinggi yang terkandung dalam hidangan menu yang mengandung rasa manis dapat menyebab tubuh menjadi lemas ketika beraktivitas di pagi hari. Oleh karena itu, dr Mela menganjurkan, mengonsumsi menu protein tinggi seperti telur kocok. “Saat sahur makanan kaya protein seperti telur kocok sangat bagus karena membuat perut kita tetap kenyang dan tetap bugar,” ucap dr Mela.
Selain itu, sambung dr Mela, saat sahur juga penting mengonsumsi makanan dengan kadar kalsium dan vitamin. Seperti, susu ataupun yogurt. Makanan ini, kata dia, juga membantu perut terasa kenyang dan dapat menghindari tubuh terkena hidrasi selama berpuasa.
Terakhir, dr Mela mengingatkan, ada sejumlah makanan yang perlu dihindari. Dia mencontohkan, sangat penting dihindari adalah karbohidrat olahan misalnya, gula, donat, tepung. Begitu juga dengan makanan asin perlu dihindari saat sahur sebab menyebabkan kadar sodium dalam tubuh tidak seimbang sehingga mudah haus.
“Kerupuk, ikan asin dan makanan yang mengandung kecap perlu dihindari saat sahur karena dapat membuat badan kita mudah lemas di siang hari, dan membuat tubuh terhidrasi sehingga mudah haus,” tukas dr Mela. (mil)


















