10 Lokasi Balimau di Padang Diawasi, Polair Terjunkan 71 Personel dan 4 Kapal

PADANG, METRO – Sebelum memasuki bulan puasa, masyarakat umumnya akan melaksanakan tradisi balimau dengan mandi-mandi sungai maupun di pantai. Di saat tradisi itu berlangsung, seluruh lokasi wisata air akan dipadati masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Ramainya masyarakat yang melaksanakan tradisi balimau, tentu berdampak kepada tingginya tingkat kerawanan jatuhnya korban jiwa, seperti hanyut maupun tenggelam di tempat pemandian tersebut. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, polisi akan melakukan pengamanan di lokasi-lokasi yang dijadikan tempat balimau.
Salah satunya yang dilibatkan, merupakan personel dari Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Sumbar. Nantinya, personel Polair akan disiagakan di titik-titik keramaian memantau kegiatan masyarakat. Empat kapal pun disiagakan pada pengamanan, sehingga jika ada masyarakat dalam kondisi darurat bisa dengan cepat diselamatkan.
Direktur Polisi Perairan (Dirpolair) Polda Sumbar, AKBP Soelistijono mengatakan, pihaknya akan menerjunkan sebanyak 71 personel untuk pengamanan tradisi balimau. Semuanya akan disiagakan di sungai dan pantai. Sebelum pergeseran pasukan ke lokasi yang telah ditentukan, lebih dulu dilaksanakan apel pada Minggu (5/5) sekira pukul 13.00 WIB.
“Ada sebanyak 10 lokasi yang akan dijaga nantinya. Di Sungai Lubuk Paraku, Pantai Carolina, dan Pantai Nirwana masing-masing 6 personel. Sungai Batang Kuranji, Lubukminturun, Gunung Nago, Pantai Air Manis, Lubuk Hitam masing masing 7 personel. Pantai Padang, dan tim SAR siaga di Muaro masing 8 personel,” kata AKBP Soelistijono.
AKBP Soelistijono menambahkan, selain mengerahkan puluhan personelnya, pengamanan tradisi balimau juga dilakukan dengan mengerahkan kapal. Kapal-kapal tersebut akan berpatroli di sepanjang pantai memantau masyarakat yang berenang.
“Kapal yang dilibatkan ada 4 unit. Penempatan kapal di sepanjang Pantai padang, Pantai Air Manis, Pantai Nirwana, dan Pantai Carolina. Juga ada perahu karet dan perlengkapan SAR,” tambah AKBP Soelistijono.
AKBP Soelistijono juga mengajak masyarakat yang mengikuti tradisi balimau supaya tetap menjaga keselamatan. Bagi yang berada di pantai, agar tidak mandi-mandi sampai ke tengah laut karena dampaknya bisa berbahaya. Selain itu, anggota juga akan selalu melakukan imbauan-imbauan.
“Intinya tetap jaga keselamatan. Individu yang akan mengikuti kegiatan balimau itu, jangan terlalu ke tengah. Kalau yang di sungai mungkin aman ya, tidak terlalu terpengaruh dengan arus ombak. Tapi kalau di pantai, karena kondisi kan bukan pagi, tapi siang menjelang sore. Itu biasanya arus ombak itu agak lumayan kencang,” ujar AKBP Soelistijono.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Syamsi mengatakan, kepolisian siap mengamakan tradisi balimau di Sumbar. Namun, ia mengajak masyarakat supaya mengikuti aturan yang berlaku.
“Misalnya, hanya dibolehkan sampai pukul 18.00 WIB. Ya, otomatis masyarakat harus beranjak dari lokasi itu. Kemudian saat berkendara harus tertib lalu lintas juga. Supaya masyarakat Sumbar tetap menjaga ketertiban umum, terutama pada puasa Ramadan. Sebab, masyarakat Sumbar merupakan masyarakat yang agamis,” pungkasnya. (rgr)

Exit mobile version