Posmetro Padang
Minggu, 7 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG METRO PADANG

Film “Kucumbu Tubuh Indahku”, Garin Nugroho Blak-blakan Jawab Polemik

Redaksi
Sabtu, 04 Mei 2019 | 12:20 WIB

PADANG, METRO – Film berjudul “Kucumbu Tubuh Indahku” menjadi polemik di tengah masyarakat, sejak heboh di media sosial (medsos) beberapa waktu lalu. Banyaknya petisi penolakan terhadap pemutaran film ini, karena dianggap membawa misi LGBT di Indonesia.
Sutradara film ini, Garin Nugroho menjawab secara blak-blakan terkait polemik atas karya filmnya itu saat berkunjung ke Ladang Tari Nan, Balai Baru Padang, Kamis (2/5).
Pada kegiatan diskusi dan nonton bareng film karyanya berjudul “Nyai”, malam itu, Garin Nugroho menegaskan, dirinya merasa tidak bersalah dengan isu yang sangat penting dalam film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku karyanya tersebut.
Menurutnya, film tersebut menyampaikan tentang trauma tubuh dan bangsa, berjalan seiring perjalanan waktu. Garin menilai, sering trauma ini, disembunyikan dan jika dibiarkan akan meledak.
“Akibat trauma ini disembunyikan, kita tidak lahir kembali. Saya ingin menceritakan trauma tubuh ini. LGBT adalah sesuatu yang telah ditutup-tutupi, hingga menghasilkan trauma yang berjalan seiring masa. Dan trauma itu akan meledak jika tidak ditranformasikan,” terangnya.
Garin menilai, film karyanya tersebut menjadi polemik di tengah masyarakat, karena terkait dengan kondisi masyarakat saat ini. Pertama, masyarakat dihadapkan pada Pemilu 2019. Kondisi lainnya, masyarakat dihadapkan pada euforia medsos dan politik identitas.
Masyarakat melakukan kekerasan akibat terancam. Hal yang kecil sekalipun bisa menjadi ancaman. Seluruh negara di dunia saat ini mengalami ancaman. “Suku dan agama terancam. Termasuk LGBT ancaman yang akan menjadi besar,” terangnya.
Garin menilai, film menjadi terlalu berat oleh beban moral. Padahal, film merupakan seni untuk meletakkan kenyataan.
“Dalam sejarah, di Zaman Belanda, film karya Belanda tidak bisa masuk ke Indonesia, sehingga tradisi kita menjadi tradisi fiksi dan hasil propaganda Jepang. Di mana film yang dilahirkan waktu itu hanya menyampaikan sebuah contoh yang baik dan norma-norma. Tapi, di Zaman Soeharto, muncul propaganda. Film harus jadi panduan moral. Inilah menjadi beban moral. Karya seni bukanlah menjadi moralitas yang harus diikuti oleh penontonnya.” terangnya.
Film menurutnya, diberi beban berat yang seharusnya bukan beban dia (film-red). Politik identitas membuat masyarakat berkelompok, mengajak orang lain untuk bergabung dalam kelompoknya. Saat ini, merupakan zaman post-trut, di mana kebohongan menjadi sebuah pembenaran. Puncaknya, industri yang berbasis rating dan follower menemukan masanya yang tidak bermutu, karena tidak beretika.
Garin menyayangkan sikap masyarakat yang memakai politik identitas sebagai pembentengan diri dalam membenci film ini. Selain itu, seringnya masyarakat melihat tayangan propaganda-propaganda palsu di televisi telah melahirkan petisi penolakan terhadap film ini.
“Cukup sudah menyebarkan propaganda-propaganda palsu di tengah masyarakat dan menjadikan kebohongan menjadi pembenaran. Dalam film ini saya ingin menceritakan kondisi riil yang sebenarnya yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Masyarakat saat ini mengonsumsi politik dan berita serba konflik yang emosional. Sementara, tokoh sekarang tidak banyak yang negarawan. Mereka hidup di dunia medsos yang hanya bisa menyampaikan pemikirannya secara pendek. Sehingga, negara tidak punya pemikir yang dalam dan bersahaja. “Termasuk ulama bersahaja, yang hilang di medsos,” terangnya.
Garin menegaskan isu yang disampaikan dalam film karyanya menjadi keras. Jika dibiarkan keras, maka masanya menjadi rendah dan brutal. Padahal, Garin menegaskan, film karyanya itu telah lulus sensor. Garin pun menceritakan, bahwa dulu pernah ada film berjudul “Pergaulan Bebas” di era tahun 1980. Masyarakat waktu itu protes dan minta film diturunkan.
Padahal, film telah lolos sensor. Garin mengingatkan, jika ada masyarakat yang dirugikan oleh badan sensor, segera saja bawa ke pengadilan. “Tidak ada yang menghakimi sutradara dan penciptanya. Hormatilah institusi penegak hukum,” tegasnya.
Film Kucumbu Tubuh Indahku menceritakan tentang perjalanan hidup Juno, sejak kecil hingga dewasa menjadi penari, di sebuah desa di Jawa, yang terkenal sebagai desa penari lengger lanang, jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki-laki. Para penari Lengger diharuskan meleburkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh.
Namun, perjalanan Juno dan pencarian makna dalam tubuh sekaligus hidupnya tak mudah. Ia diharuskan pindah dari satu desa ke desa lainnya, karena banyaknya kekerasan yang muncul. Keadaan ini membikin Juno kian terasing, di tengah kesepian yang sedang berusaha ia usir jauh-jauh.
Kehidupan Juno kecil adalah kehidupan peleburan tubuh maskulin dan feminin yang terbentuk alami oleh kehidupan desa dan keluarganya. Namun perjalanan hidupnya selanjutnya adalah perjalanan kehidupan penuh trauma kekerasan tubuh.
Trauma kekerasan politik yang dialami ayahnya menjadikan Juno hidup sendiri . Kehidupan masa kecil Juno serba sendiri di desa miskin menjadikan dirinya menjadi ibu dan bapak bagi kehidupannya. Juno dalam kesendirian melihat banyak kekerasan yang muncul di sekitarnya. (fan)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Semen Padang Peduli Salurkan Air Bersih, Warga Salareh Aia Timur Sampaikan Rasa Syukur

Semen Padang Peduli Salurkan Air Bersih, Warga Salareh Aia Timur Sampaikan Rasa Syukur

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:51 WIB
Andre Rosiade Serahkan 2.000 Paket Sembako untuk Korban Banjir di Kota Pariaman

Andre Rosiade Serahkan 2.000 Paket Sembako untuk Korban Banjir di Kota Pariaman

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:50 WIB
RSUP Dr. M. Djamil Kunjungi Korban Banjir Bandang, Serahkan Bantuan dan Siapkan Posko Kesehatan di Lokasi Terdampak

RSUP Dr. M. Djamil Kunjungi Korban Banjir Bandang, Serahkan Bantuan dan Siapkan Posko Kesehatan di Lokasi Terdampak

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:49 WIB
Peduli Korban Bencana Padang Pariaman, Andre Rosiade Serahkan 2.500 Paket Sembako dan 10 Genset

Peduli Korban Bencana Padang Pariaman, Andre Rosiade Serahkan 2.500 Paket Sembako dan 10 Genset

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:47 WIB
Melalui Layanan PFA Dompet Dhuafa, Ria Ricis Hadirkan Senyuman pada Anak-anak Penyintas Banjir Bandang

Melalui Layanan PFA Dompet Dhuafa, Ria Ricis Hadirkan Senyuman pada Anak-anak Penyintas Banjir Bandang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:45 WIB
Perumda AM Berpacu Pulihkan Layanan Pascabanjir, Distribusi Baru Capai 70 Persen

Perumda AM Berpacu Pulihkan Layanan Pascabanjir, Distribusi Baru Capai 70 Persen

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:44 WIB

BERITA POPULER

  • Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BREAKING NEWS: Tim Gabungan Evakuasi Jasad Pria Ditemukan Meninggal di Daerah Gasiang Solok Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan Pasar Payakumbuh, Dipastikan Transparan dan Akuntabel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemko Pa­yakumbuh Dukung Kejari Terapkan Pidana Kerja Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

SERAHKAN BANTUAN— Ketua IMBI Sumbar Faisal didampingi Wakil Ketua, Benny dan Ketua Regional Sumatera, Zulkarnain menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta dan jajaran, Minggu (7/12). Foto: IMBI Sumbar
METRO SUMBAR

IMBI Sumbar Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana

Minggu, 07 Desember 2025 | 20:48 WIB

Kapal Bermuatan Kayu Asal Mentawai Terdampar, Defika: Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Harus Bertindak 

Kapal Bermuatan Kayu Asal Mentawai Terdampar, Defika: Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Harus Bertindak 

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:08 WIB
Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:02 WIB
Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:36 WIB
Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:34 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025