LIMAUMANIH, METRO – Universitas Andalas (Unand) Padang terus mendorong para doktor kepala untuk segera menjadi guru besar. Pasalnya saat ini jumlah guru besar di Unand jauh dari ideal.
Ketua Majelis Guru Besar Universitas Andalas, Prof Fauzan Azima menjelaskan, saat ini secara keseluruhan ada 147 guru besar yang aktif. Dalam tiga tahun belakangan, 22 orang penambahan namun sebanyak 11 orang pensiun.
“Tahun ini baru tiga yang sudah mengajukan bahan untuk proses menjadi guru besar. Alhamdulillah hari ini ada dua penambahan Profesor kita,” ujarnya.
Dua guru besar yang dikukuhkan hari ini adalah Prof Dr Ir Novizar Nasir MSi (guru besar tetap dalam ilmu teknologi hasil pertanian Unand), dengan hasil penelitian “Aplikasi Life Cycle Thinking dalam Pengembangan Teknologi Hijau Hasil Pertanian”.
Kemudian Prof Helmi PhD (guru besar tetap dalam ilmu pembangunan pertanian pada Fakultas Pertanian Unand) dengan penelitian, “Menerapkan Sains Keberlanjutan dan Mengadvokasikan Kebijakan Publik untuk Mendukung Pencapaian Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia”.
“Kedua guru besar kita ini sangat luar biasa, menyumbangkan pemikiran pada sektor pertanian,” sebut Fauzan.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas, Prof Tafdil Husni mengatakan, pihaknya menyediakan Rp120 juta untuk satu guru besar. Setiap dosen yang sudah bergelar doktor berhak mendapatkan dana tersebut. Tentunya dengan mengikuti prosedur untuk menjual guru besar.
“Semakin banyak guru besar di Unand ini semakin bagus. Kami berharap tiap tahun ada penambahan,” ujarnya. (heu)