PADANG, METRO–Rapat koordinasi monitoring dan evaluasi (monev) Survei Penilaian Integritas (SPI) dan Monitoring Center for Prevention (MCSP) mengungkap persoalan serius di Sumatera Barat. Acara berlangsung di Auditorium Gubernur, Selasa (9/9).
Gubernur Mahyeldi membuka rapat dan menyampaikan apresiasi kepada KPK atas pendamÂpingan daerah. Ia menÂeÂgasÂkan pencegahan koÂrupÂsi tidak akan berhasil tanpa sinergi semua pihak. “SPI dan MCSP bukan sekadar agenda rutin, tetapi instruÂmen penting memperkuat integritas birokrasi,” kata Mahyeldi.
“Data terbaru memperlihatkan kelemahan nyaÂta. Skor SPI Sumbar tahun 2024 hanya 67,20 poin, berada di bawah rata-rata nasional 71,53 poin. Angka ini menunjukkan persepsi publik dan pegawai terhadap integritas birokrasi Sumbar masih rendah,” kata gubernur.
Sebaliknya, skor MCSP Sumbar mencapai 92 poin, lebih tinggi dari rata-rata nasional 85 poin. Kota PaÂdang Panjang bahkan mencatat 94 poin dan konsisten terbaik nasional sejak 2018. Namun capaian ini tidak menutupi persoalan mendasar.
Beberapa tantangan serius masih membayangi. Gratifikasi masih dianggap hal biasa. Promosi jabatan sarat kepentingan. Perlindungan terhadap pelapor masih lemah. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana komitmen pencegahan korupsi benar-benar dijalankan.
















